Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Dalam kesempatan itu mereka mengisahkan perjalanan yang telah mereka tempuh sejak beberapa bulan lalu dari Jakarta. Perjalanan itu bertujuan menyosialisasikan kegiatan bersepeda sebagai olahraga yang sehat serta transportasi yang bebas polusi dan bisa mengurangi kemacetan.
Dengan bersepeda melintasi Pulau Jawa sampai Denpasar itu mereka juga sekaligus ingin menunjukkan kepada dunia bahwa meski memiliki keterbatasan berupa ketiadaan pendengaran mereka tidak kalah dengan orang-orang lainnya yang punya indera lengkap. Di antara mereka ada pula sejumlah atlet nasional yang menjadikan kegiatan itu sebagai ajang latihan sebelum memasuki pelatnas.
Pemkot yang diwakili Sekda lalu memberikan bingkisan dan uang tunai yang nilainya tidak disebutkan. Setelah itu mereka berpamitan untuk mengunjungi Pasar Klewer sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Ngawi, Madiun, Jombang, Surabaya dan berakhir di Denpasar.
Wawali, FX Hadi Rudyatmo berpendapat apa yang dilakukan sekelompok penyandang tuna rungu itu benar-benar patut diapresiasi. Hal itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian terhadap kesehatan lingkungan dengan mengkampanyekan kegiatan untuk mengurangi polusi udara dan kemacetan.
“Memang banyak pro dan kontra jika pemerintah ingin membuat kebijakan menjadikan sepeda sebagai sarana transportasi, bahwa sepeda hanya untuk satu orang sehingga jika ada lima anggota keluarga maka harus membeli lima sepeda. Tapi kalau ingin sehat ya apa yang dilakukan para tunarungu itu patut dicontoh,” jelas Rudy kepada wartawan.
JIBI/SOLOPOS/Suharsih