Soloraya
Selasa, 8 Juni 2021 - 19:12 WIB

Tunarungu di Giritontro Wonogiri Berhasil Bikin Alat Canggih Pendeteksi Sumber Air

Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video seorang difabel asal Dusun Purembe RT 001/RW 002, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, Jarot Luqman Hakim, 23, saat mendeteksi sumber mata air. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI – Seorang tunarungu asal Dusun Purembe RT 001/RW 002, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, Jarot Luqman Hakim, 23, mempunyai keterampilan di bidang elektronik. Dia mampu membuat alat pendeteksi sumber mata air untuk membantu warga desanya yang kerap kekeringan pada musim kemarau.

Berbekal alat buatannya itu, Jarot berhasil menemukan sejumlah sumber mata air di pekarangan warga di tempat tinggalnya.

Advertisement

Ayah Jarot, Miyanto, 55, mengungkapkan sejak kecil Jarot sudah tidak bisa berkomunikasi secara normal seperti orang pada umumnya. Meski demikian, Jarot memiliki kelebihan kemampuan di bidang elektronik.

Kemampuan yang dimiliki Jarot bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat sekitar. Ia sering membantu warga yang sering kesulitan mendapatkan air. Sebab di daerah tempat tinggalnya sering kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau.

Advertisement

Kemampuan yang dimiliki Jarot bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat sekitar. Ia sering membantu warga yang sering kesulitan mendapatkan air. Sebab di daerah tempat tinggalnya sering kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau.

Baca juga: Salut! Driver Ojol Sukoharjo Galang Donasi untuk Korban Begal di Duwet Baki

7 Sumber Mata Air

Jarot mampu mencari sumber mata air di dalam tanah kawasan Giritontro, Wonogiri, dengan alat yang ia ciptakan sendiri. Menurut Miyanto, di bagian pangkal alat pendeteksi sumber mata air itu terdapat logam.

Advertisement

"Belum lama ini dia [Jarot] diajak camat setempat untuk mendeteksi sumber mata air di Desa Bayemharjo. Untuk mengentaskan masalah kekeringan di Kecamatan Giritontro," kata dia saat dihubungi, Selasa (8/6/2021).

Selain mendeteksi sumber mata air, Jarot bisa mengamati air di dalam sumur bor menggunakan kamera sederhana. Kamera yang ia buat sendiri itu terhubung dengan layar monitor menggunakan tenaga aki. Alat itu pun bisa mengukur kedalaman sumur.

"Saya sendiri tidak tahu secara pasti darimana ia belajar berbagai keterampilan itu. Saya menduga belajar secara autodidak. Tiba-tiba sudah ada alatnya begitu dan bilang ke saya," ungkap dia.

Advertisement

Baca juga: 8 Curug Eksotis di Desa Wisata Ketenger Banyumas Suguhkan Keindahan Serupa di Swiss

Pasang Wifi

Tidak hanya berkompeten di bidang deteksi sumber mata air, Jarot mampu menghasilkan uang dengan cara memasang jaringan internet bekerjasama dengan IndiHome. Kini ada 11 dusun di Tlogoharjo sudah terpasang WiFi dan dimanfaatkan anak sekolah untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Namun, saat memasang Wifi ia mengajak juru bicara. Jika tidak ada kendala karena sulit komunikasi. Justru sebenarnya lebih cepat komunikasi melalui tulisan.

Advertisement

"Bangga mempunyai anak Jarot. Meski memiliki keterbatasan tapi bisa hiduo mandiri. Ia juga bisa menghidupi istrinya yang belum lama ini dinikahi," kata Miyanto.

Menanggapi hal itu, Camat Giritontro, Fredy Sasono bangga dan memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Jarot. Menurut dia, Jarot adalah contoh difabel yang mandiri dan mampu menepis anggapan kaum difabel lemah yang membutuhkan uluran tangan dari dermawan maupun pemerintah.

Baca juga: 5 Makanan Ekstrem di Wonogiri dan Gunung Kidul, Berani Coba?

Sejak mengenal Jarot, Fredy mengakui bahwa Jarot anak mandiri. Saat ingin sepeda motor ia beli sendiri, tidak minta orangtuanya. Saat ini akan membangun rumah dengan uang sendiri.

Pasalnya, Jarot pernah cerita kepada Fredy tentang keinginannya menjadi petugas pemasang jaringan internet. Ia memohon agar perizinan dalam pengelolaan WiFi dipermudah. Karena Desa Tlogoharjo masuk kawasan blank spot. Namun hal itu menjadi wewenang Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Mas Jarot berharap seperti itu. Saya kira niatan ini bagus sekali. Karena bisa untuk mengentaskan blank spot di Tlogoharjo," kata Fredy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif