SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto. (dok Solopos)

Karanganyar (Solopos.com)–Kalangan anggota DPRD Kabupaten Karanganyar terpaksa gigit jari menyusul tidak naiknya tunjangan komunikasi intensif (TKI) pada tahun 2011.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rencana mendapatkan tambahan gaji pun kandas ditengah jalan.

Ketua DPRD Karanganyar,  Sumanto kepada Espos, Selasa (13/9/2011) mengatakan secara umum anggaran pendapatan sesuai nota rancangan perubahan APBD tahun 2011 mencapai Rp 976.478.654.000.

Sementara anggaran belanja mencapai Rp 1.034.387.715.000. Sumanto menerangkan terjadi kenaikan anggaran belanja hingga 14,78 persen dari penetapan APBD 2011 lalu.

Kenaikan di komponen belanja tidak langsung mencapai Rp 41,5 miliar dan belanja langsung naik Rp 85,6 miliar.

Namun demikian, Sumanto mengatakan meski kondisi keuangan Karanganyar saat ini mencapai Rp 1,034 triliun namun TKI Dewan tetap Rp 2,1 juta per bulan per anggota Dewan. Hal ini lantaran masih masuk kategori rendah.

“Memang angkanya mencapai Rp 1 triliun lebih, tapi tidak mengubah apa-apa. Tunjangan komunikasi dewan tetap Rp 2,1 juta, tidak naik,” kata Sumanto.

Mengacu Permendagri No 21 Tahun 2007, dia menyebutkan Kabupaten Karanganyar masuk dalam kategori kemampuan keuangan daerah rendah. Sehingga kenaikan TKI terpaksa belum bisa dilakukan.

TKI ditentukan sesuai dengan kondisi keuangan daerah. Namun karena kemampuan daerah ternyata setelah dihitung dari jumlah PAD, dana perimbangan, dana bagi hasil pajak dari provinsi dan DAU di kurangi belanja gaji pegawai hasilnya rendah, makanya TKI tidak bisa naik.

Sebagaimana diketahui dalam rapat paripurna agenda penyampaian nota keuangan rancangan perubahan APBD 2011 di DPRD, Kamis (8/9/2011), Wakil Bupati Karanganyar Paryono dalam penjelasannya mengatakan, terjadi kenaikan anggaran belanja hingga 14,78 persen dari penetapan APBD 2011 lalu.

Kenaikan di komponen belanja tidak langsung mencapai Rp 41,5 miliar dan belanja langsung naik Rp 85,6 miliar. Sementara anggaran pendapatan mencapai Rp 976.478.654.000 dan anggaran belanja mencapai Rp 1.034.387.715.000.

(isw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya