SOLOPOS.COM - Ratusan perangkat desa menghadap Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di Pendapa Rumah Dinas Bupati, sebelum berangkat menghadiri Silatnas Jilid III di Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Sebanyak 856 perangkat desa di Wonogiri pada Selasa (24/1/2023) sore berangkat ke Senayan, Jakarta, untuk bergabung dalam silaturahmi nasional (silatnas) jilid III Persatuan Perangkat Desa Indonesia atau PPDI, Rabu (25/1/2023).

Mereka menuntut status dan kedudukan perangkat desa menjadi aparatur sipil negara (ASN). Ketua PPDI Wonogiri, Tugino, mengatakan keberangkatan para perangkat desa ke Jakarta dalam rangka ikut silatnas sekaligus menuntut status perangkat desa menjadi ASN.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tuntutan itu akan disuarakan di depan gedung DPR pada Rabu (25/1/2023). Selain itu mereka juga menuntut ada kenaikan penghasilan tetap (siltap) bagi perangkat desa. 

Tugino menyebut sekarang siltap perangkat desa di Wonogiri senilai Rp2,05 juta. Siltap dengan nilai itu dianggap belum menyejahterakan perangkat desa. Dia menilai siltap itu tidak sesuai dengan beban kerja yang ditanggung para perangkat desa. 

“Salah satu tuntutan lain yaitu kami ingin ada dana purna bakti [dana pensiun] bagi perangkat desa,” kata Tugino saat diwawancarai Solopos.com saat bersiap berangkat di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa sore. 

Menurut dia, dengan masa kerja dan pengabdian perangkat desa yang mencapai puluhan tahun, seharusnya  pemerintah harus lebih memberikan perhatian kepada mereka. Perangkat desa bekerja setiap hari selama delapan jam. 

“Jam kerja kami sama dengan ASN. Harusnya ada keadilan. Kami ingin ada kesejahteraan,” ujar dia. Dia menegaskan status perangkat desa harus berubah menjadi ASN.

Dia menolak apabila status perangkat desa diubah menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). “Jumlah perangkat desa di Wonogiri yang mengikuti silatnas sebanyak 856 dengan jumlah angkutan bus sebanyak 22,” imbuhnya.

Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Bambang Sadriyanto, mendukung penuh apa yang menjadi aspirasi para perangkat desa di Wonogiri itu. Menurut dia, salah satu tuntutan yang semestinya dikabulkan yaitu terkait pemberian dana pensiun bagi perangkat. 

Politikus PDIP Wonogiri itu menyebut mereka pantas dan berhak mendapatkan dana pensiun lantaran masa pengabdian mereka mencapai puluhan tahun. Selain itu mereka merupakan ujung tombak bagi pemerintah untuk merealisasikan program-program di tingkat desa.

“Kami dukung 100% usulan mereka. Tetapi harus melalui cara-cara yang legal dan elegan,” ucap pria yang akrab disapa Bambang Kingkong itu. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, juga mendukung usulan para perangkat desa menjadi ASN dan meminta menerima dana purna bakti merupakan hak mereka.

“Kami hanya berpesan, karena aspirasi mereka itu disuarakan di forum terbuka, maka harus tetap menjaga ketertiban,” kata bupati yang akrab disapa Jekek itu.

Silatnas Jilid III rencananya diikuti perangkat desa seluruh Indonesia, Rabu. Tadinya Silatnas akan berlangsung depan Istana Negara namun kemudian dipindahkan ke Gedung DPR di Senayan, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya