Soloraya
Senin, 3 Oktober 2011 - 16:27 WIB

Tuntut transparansi bantuan sapi, puluhan warga geruduk Balaidesa Pelemgadung

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TEGANG -- Warga Dukuh Srimulyo, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, berbicara dengan perangkat desa untuk mempertanyakan bantuan sapi, Senin (3/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com) – Puluhan warga Dukuh Srimulyo, Desa Srimulyo, Karangmalang, Sragen, mendatangi Balaidesa Pelemgadung untuk menuntut transparansi pemberian bantuan sapi bagi 22 orang anggota Kelompok Tani Sejahtera, Senin (3/10/2011). Mereka mempertanyakan pembagian bantuan yang dinilai berlebihan karena anggota mendapat dua ekor sapi, sedangkan untuk pengurus mendapat bantuan 5-7 ekor.

TEGANG -- Warga Dukuh Srimulyo, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, berbicara dengan perangkat desa untuk mempertanyakan bantuan sapi, Senin (3/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Advertisement
Kedatangan warga tersebut diterima Kepala Desa Pelemgadung, Sumardi, dan Kaur Ekonomi Pembangunan (Ekbang), Mardi, di balaidesa. Antara warga dan Kaur Ekbang sempat terjadi dialog yang panas. Beberapa orang warga sampai menggebrak meja karena merasa kesal dengan jawaban Kaur Ekbang yang tidak sesuai dengan keinginan warga. Warga menuntut kepada
Kades Pelemgadung agar menghadirkan semua panitia pengadaan bantuan ternak untuk dimintai klarifikasi.

Seorang perwakilan warga Srimulyo, Harno, 64, saat dijumpai wartawan, menerangkan bantuan ternak itu dinilai tidak adil, karena bagi anggota kelompok tani hanya menerima dua ekor sapi, tapi untuk pengurus sampai penasehat kelompok tani mendapatkan 5-7 ekor sapi. Proposal pengajuan bantuan itu, terangnya, ditandatangani Kades Pelemgadung. Tapi saat
bantuan itu cair, lanjutnya, Kades pun tidak diberitahu.

“Masak bantuan sapi satu keluarga bisa mendapatkan 5-7 ekor sapi. Bagaimana sistem pembagian bantuan itu. Bantuan yang cair beru separuh, yakni Rp 200 juta dan dibelikan sapi,” ujar Harno yang diamini sejumlah warga lainnya.

Advertisement

Kades Pelemgadung, Sumardi, pun tak bisa menjawab pertanyaan warga karena dia mengaku tidak mengetahui bantuan itu. Dia mengatakan proposal pengajuan bantuan itu memang tanda tangan Kades. Tapi dalam realisasi pencairan bantuan, kata Kades, tidak pernah ada laporan.

“Selama ini saya tidak tahu kapan bantuan itu cair. Dana dari pemerintah itu dibelikan apa, berapa jumlahnya pun saya juga tidak diberitahu. Oleh karenanya, saya akan memanggil para anggota panitia ke balaidesa bersama warga agar permasalahannya jelas,” tegas Kades.

Kaur Ekbang, Mardi, mengungkapkan pengajuan proposal itu atas inisiatif Kelompok Tani Sejahtera karena mereka yang mengajukan. Pencairan dana bantuan itu, terang dia, sekitar Agustus lalu dan langsung dibelikan sapi sebanyak 22 ekor untuk 22 anggota. “Anggapan warga kalau ada yang mendapat 5-7 ekor itu jelas tidak benar. Bantuan itu diberikan kepada semua anggota masing-masing satu ekor sapi. Ternak tersebut rencana akan dikandangkan di kandang komunal di dua lokasi. Karena kandangnya belum jadi, sapi sementara dipelihara anggota di rumah masing-masing,” tandasnya.

Advertisement

trh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif