Soloraya
Minggu, 10 Mei 2020 - 18:26 WIB

Tutup Usia, Ini Kenangan Paling Diingat Keluarga di Solo Dari Mantan Panglima TNI Djoko Santoso

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Purn Djoko Santoso. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO -- Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso tutup usia pada Minggu (10/5/2020). Pria kelahiran Solo itu meninggal dunia seusai menjalani perawatan selama beberapa hari di RSPAD Gatot Soebroto.

Suasana kediaman keluarga pria kelahiran 8 September 1952 itu mendadak ramai pada Minggu. Sebelum berpindah-pindah tugas setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1975, ia tinggal di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon.

Advertisement

“Beliau adalah sosok yang sangat peduli kepada keluarga. Sebelum meninggal pun, masih mengkhawatirkan adik-adiknya, termasuk ibu saya. Beliau anak pertama dari sepuluh bersaudara. Ibu saya anak keempat,” ungkap keponakan Djoko Santoso, Dhira Dewita Sari, kepada Solopos.com, Minggu.

Susul Warga Gilingan, IRT Difabel Asal Mangkubumen Solo Sembuh Dari Covid-19

Advertisement

Susul Warga Gilingan, IRT Difabel Asal Mangkubumen Solo Sembuh Dari Covid-19

Dhira mengaku kaget dengan kepergian mantan Panglima TNI Djoko Santoso yang merupakan pamannya itu. Kondisi kesehatan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno itu memburuk setelah menjalani operasi pendarahan otak.

Ia menyebut Djoksan, sapaan akrab Djoko Santoso, sebagai sosok ayah kedua. Kendati jarang bertemu, mereka kerap bertukar pesan melalui layanan perpesanan Whatsapp maupun telepon.

Advertisement

Warga Teras Jadi Pasien Ke-15 Positif Covid-19 Boyolali

“Saat hamil anak pertama saya, tiba-tiba bilang kalau anak saya akan lahir besok. Dia telepon. Padahal, menurut hari perkiraan lahir, anak saya lahir dua pekan lagi. Tapi ternyata firasat beliau benar. Ini adalah kenangan yang akan selalu saya ingat,” terangnya.

Hidup Prihatin

Kenangan serupa diceritakan adik kandung mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Tutik Suyono. Bagi Tutik yang juga ibunda Dhira, Djoko adalah sosok yang tegas, namun sangat peduli kepada keluarga.

Advertisement

Memiliki orang tua yang seorang guru dan ibu rumah tangga, Djoko berhasil menjadi orang besar. “Rumah di Kampung Baru adalah milik orang tua kami. Beliau tinggal di sini sejak kecil hingga SMA. Setelah itu lanjut ke Akmil,” ucap Tutik.

Update Data Covid-19 Indonesia: Kasus Positif Tembus 14.032, Sembuh 2.698 Orang

Ia berkisah, mantan Panglima TNI Djoko Santoso bersekolah di SD Siswo Mangkunegaran Solo. SMP ditempuh Djoko di SMP Negeri 2 Solo, lalu SMA Negeri 1 Solo.

Advertisement

Tutik menyebut menjadi tentara adalah cita-cita Djoksan. Ia ingin membantu orang tuanya mengingat adik-adiknya yang banyak. Saat masih duduk di bangku SMP, Djoksan hidup prihatin dan sempat berjualan Kartu Lebaran di Taman Sriwedari.

Ia melakoni itu bersama adik nomor dua untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membantu orang tua. “Momen puasa seperti ini, kakak saya beli Kartu Lebaran di Kantor Pos, lalu dijualnya di Sriwedari,” ungkap Tutik.

Gara-Gara Pandemi Covid-19, Pemkab Sukoharjo Kehilangan Pendapatan Rp1 Miliar dari Pasar

Ketika mencapai puncak kariernya sebagai Panglima TNI, Djoksan masih sering pulang ke Solo. “Masih rendah hati, tidak pernah merasa lebih tinggi daripada orang lain. Saat pulang, semua tetangga disalami,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif