SOLOPOS.COM - Ilustrasi arisan online (freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Tim Satreskrim Polres Klaten masih menyelidki laporan terkait uang arisan Rp1 miliar yang diduga dibawa kabur dua sejoli mahasiswa asal Kabupaten Bersinar.

Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, menjelaskan proses penyelidikan masih terus dilakukan. Polisi masih memintai keterangan saksi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tiga orang saksi sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Tim Satreskrim Polres Klaten masih meminta keterangan dari saksi-saksi lainnya. Para saksi di antaranya para mahasiswa, ada yang dari Semarang hingga Kalimantan.

Hingga kini, ada satu laporan terkait kasus itu yang mewakili lima orang lainnya yang melapor ke polisi. “Total dari lima orang itu nilai kerugian sekitar Rp107 juta. Kami minta pelapor untuk mengumpulkan teman-teman lainnya yang menjadi korban,” kata Umar kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Jenis arisan yang dijalankan dua mahasiswa asal Klaten yang diduga bawa kabur uang Rp1 miliar itu tersebut juga masih didalami. Ada beberapa korban yang bergabung dengan sistem oper slot atau menggantikan peserta arisan sebelumnya.

“Kami mintai keterangan jenis arisannya seperti apa. Karena memang ada seperti oper slot. Ada beberapa slot yang mereka kemas Rp7 juta kemudian ada yang Rp10 juta. Kemudian ada satu grup arisan beraneka ragam dengan peserta ada yang 10 orang, 12 orang, hingga 20 orang,” kata Umar.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang yang disebut-sebut mahasiswa asal Klaten diburu lantaran diduga bawa kabur uang arisan. Nilai uang yang dibawa kabur mencapai Rp1 miliar.

Viral di Media Sosial

Kabar tersebut viral di media sosial. Foto kedua orang masing-masing seorang laki-laki berinisial AB, seorang mahasiswa beralamat dari Delanggu, Klaten, dan seorang perempua berinisial GK, seorang mahasiswi yang juga beralamat di Delanggu.

“Pasangan ini membawa kabur uang -+ 1 Miliar rupiah, bagi yang mengetahui keberadaan segera menghubungi,” tulis foto edaran yang dilengkapi nomor telepon yang bisa dihubungi itu.

Salah satu peserta arisan, Mamik Indah, mengatakan awalnya admin arisa itu menawarkan arisan dan oper slot atau mengganti arisan orang lain dengan nilai keuntungan yang ditawarkan berbeda-beda. Setelah itu admin arisan ini mengaku ada kendala masalah uang tertelan saat setor tunai di bank.

“Kemudian mereka meminta waktu 10 hari untuk membenahi arisan yang bermasalah. Tetapi sampai saat ini pelaku kabur dan tidak bisa dihubungi. Keberadaannya dimana juga tidak diketahui,” kata Mamik Indah saat dihubungi Solopos.com melalu pesan WA, Jumat (3/3/2023).

Mamik menjelaskan jumlah total korban sekitar 60 orang dengan nilai kerugian atau uang yang diduga dibawa kabur mencapai Rp1 miliar. Arisan itu sudah berlangsung sejak 2019 dan dana mulai macet sejak 21 Februari 2023.

“Kalau saya ikut sekitar satu tahun ini. Awalnya memang cuma mau ikut arisan agar biar bisa menabung. Kalau kerugian saya sekitar Rp14,5 juta,” kata Mamik yang berasal dari Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya