SOLOPOS.COM - Perwakilan perusahaan taksi mengadakan koordinasi menolak Uber di Kantor Kosti Solo, Mojosongo, Jebres, Solo, Senin (15/5/2017). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Keberadaan Uber di Solo membuat perusahaan jasa taksi gerah.

Solopos.com, SOLO — Perwakilan seluruh perusahaan jasa taksi di Kota Solo bakal menggelar aksi dan penyampaian aspirasi di Balai Kota Solo dan DPRD Solo, Selasa (16/5/2017).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka menolak keberadaan layanan angkutan umum berbasis dalam jaringan (daring/online), Uber, yang tetap beroperasi meski Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah melarang taksi tersebut beroperasi.

Pantauan , pertemuan membahas persiapan aksi dan penyampaian aspirasi dilakukan di kantor Kosti Solo, Jl. Sumpah Pemuda No. 145, Mojosongo, Jebres, Senin (15/5/2017). Enam perusahaan taksi tersebut adalah Kosti, Sakura, Taksi Gelora, Mahkota dan Bengawan Sakti. Namun perwakilan Solo Taksi tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Masing-masing perusahaan penyedia jasa taksi akan mengirimkan 20 mobil untuk berpartisipasi dalam aksi tersebut.

Ketua Sopir Transportasi Kosti Solo sekaligus koordinator aksi, Haryono, 48, mengatakan penolakan atas Uber dilakukan karena beberapa
pengemudi Uber masih beroperasi. Padahal, Dinas Perhubungan (Dishub) dan wali kota sudah menyatakan Uber sebagai taksi ilegal.

“Aplikasi dan operasi di jalan masih ada. Aplikasinya masih aktif. Kami memantau mereka dari aplikasi Uber,” ujarnya saat ditemui
di Kantor Kosti Solo, Senin.

Mereka akan menyampaikan orasi dan aspirasi untuk mendukung pemkot menindak tegas driver Uber yang masih membandel.

Aksi itu untuk meminta ketegasan pemkot untuk menindak driver Uber yang ada di jalan. “Kalau ini cuma peringatan, mereka bakal terus membandel. Konflik dengan Uber sudah terjadi di Jakarta, Semarang dan Jogja,” terangnya.

Ia manilai, sesuai peraturan, taksi bisa beroperasi jika berbadan hukum, punya pool, ada identitas, surat uji KIR hingga SIM khusus bagi
para pengemudi.

Menurutnya, semua taksi akan berkumpul di Manahan besok pagi pukul 09.00 WIB. Selanjutnya mereka meluncur ke balai kota untuk berorasi dan menyampaikan unek-unek kepada wali kota. Setelah itu, rombongan bergerak ke DPRD juga untuk menyampaikan aspirasi.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Solo mungkin agak terganggu dengan aksi kami ini,” tutur dia.

Manajer Kosti Solo, Suyanta, berpesan agar aksi dilakukan secara tertib dan sopan. Ia berharap peserta aksi menyampaikan aspirasi
secara substansial. “Aksi dilakukan menyikapi operasi ilegal Uber yang masih terjadi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya