Soloraya
Selasa, 20 April 2021 - 15:45 WIB

Uji Coba PTM Dua SD di Boyolali Dihentikan Sementara, Ada Apa?

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar SD (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BOYOLALI – Uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di dua SD di Kabupaten Boyolali untuk sementara dihentikan menyusul adanya keluarga siswa di dua sekolah tersebut yang terpapar Covid-19. Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali masih menunggu hasil tes dari kedua siswa terkait.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan kedua sekolah tersebut adalah SD Negeri 1 Sukorejo, Kecamatan Musuk dan SD Negeri 1 Sumberagung, Kecamatan Klego. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, ada salah satu siswa di masing-masing SD tersebut yang keluarganya terpapar Covid-19.

Advertisement

Baca Juga: Bawang Putih Varietas Tawangmangu Baru Berhasil Dipanen di Selo Boyolali, Ini Hasilnya

Meski kasus Covid-19 tidak langsung menyasar siswa di sekolah tersebut, namun siswa yang bersangkutan tetap menjadi sasaran tracing. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan untuk kedua siswa tersebut. "Kami masih menunggu hasilnya. Sementara [PTM] di sekolah itu kami hentikan dulu," kata Darmanto kepada wartawan, Selasa (20/4/2021).

Penghentian sementara kegiatan uji coba PTM di kedua sekolah itu sudah dilakukan sejak Senin (19/4/2021). Diketahui sejak pertengahan Maret 2021, sejumlah SD di Boyolali sudah menggelar uji coba PTM. Terutama sekolah yang memiliki guru yang telah divaksin.

Advertisement

Hingga Selasa, kegiatan uji coba PTM di jenjang SD masih berlangsung di sejumlah sekolah. Dia menegaskan untuk pelaksanaan uji coba PTM tersebut, pihaknya menekankan dilakukannya protokol kesehatan secara ketat agar aman dari persebaran Covid-19.

Baca Juga: Ujian Sekolah di Sragen Digelar Tanpa Istirahat dan Jam Pulang Digilir

Kepala SD Negeri 1 Susiloharjo, Kecamatan Boyolali, Marsono, mengatakan pelaksanaan uji coba PTM di sekolahnya masih berlangsung hingga Selasa. Selain menekankan protokol kesehatan pada siswa dan guru, pihaknya juga menerapkan sistem sif dalam pembagian siswa yang masuk.

Advertisement

"Jadi dalam sehari hanya ada dua kelas yang masuk. Kelas lain hari berikutnya secara bergantian," kata dia, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif