SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor menghindari lubang pada papan lantai jembatan Jurug A, Jebres, Solo, Selasa (21/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLOJembatan Jurug lama merupakan salah satu saksi sejarah perubahan morfologi Kota Solo, dari transisi perkembangan kota di pinggiran sungai, berubah menjadi ke pusat-pusat perdagangan pada awal abad ke-20.

Sejarah mencatat jembatan ini sudah ada sejak 1913, atau masa pemerintahan Paku Buwono (PB) X. Dengan bentang tengah sepanjang 50 meter dan lebar jembatan 5 meter, Jembatan Jurug menjadi salah satu bentuk modernisasi Kota Bengawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kini, Jembatan Jurug lama hanya boleh dilintasi sepeda motor, sepeda, hingga pejalan kaki. Sedangkan untuk mobil dialihkan ke Jembatan Jurug A dan B. Tetapi, apakah Jembatan Jurug lama cukup aman dilalui pengguna jalan, meskipun dengan beban yang lebih kecil?

Pada Kamis (23/6/2022), Solopos.com mencoba melintasi jembatan Jurug lama Solo dengan dua moda transportasi: sepeda dan sepeda motor. Solopos.com melintas dengan tiga waktu berbeda, yakni pukul 09.00 WIB, pukul 14.00 WIB, dan pukul 15.00 WIB. Hasil cukup menguji nyali.

Melewati Jembatan Jurug lama di pagi hari, suasana sangat nyaman diiringi angin sepoi-sepoi, naik sepeda. Terik matahari tidak begitu terasa karena adanya pohon lebat di tepi jembatan. Pun saat menggunakan sepeda motor, sensasi yang ditimbulkan tidak jauh berbeda, hanya jalan berlubang dan tidak rata membuat pengendara harus ekstra hati-hati.

Baca Juga: Kementerian PUPR Merespons Positif, Proyek Jembatan Jurug Solo Diundur?

Di siang hari, perbedaan sedikit terasa, angin kencang dari arah barat, membuat jembatan sedikit bergetar dan terasa agak berguncang. Kondisi jalan yang tidak rata juga sedikit berbahaya, meskipun masih bisa dilewati. Tetapi pengguna sepeda motor tidak bisa berkendara dengan cepat, hanya sekitar 40 km/jam agar nyaman dan aman.

Revitalisasi

Suasana lebih tidak menyenangkan ketika mendung disertai angin kencang membuat jembatan bergoyang sedikit lebih kencang dibandingkan siang hari. Bahkan ketika mengendarai sepeda motor, harus sedikit lebih berhati-hati karena goncangan yang kian terasa.

Jembatan Jurug lama nantinya akan diperbaiki dan ditutup bersamaan dengan pengerjaan untuk revitalisasi Jembatan Jurug A dan B yang akan dikerjakan mulai tahun ini.

Baca Juga: Waduh! Jembatan Jurug Solo Memiliki Perilaku Mengkhawatirkan, Apa Itu?

Dari pengamatan Solopos.com, jembatan lama Jurug Solo kondisinya memang cukup mengkhawatirkan. Ada lubang dan bagian yang aspalnya sudah mengelupas sehingga menampakkan kayu-kayu penyangga di bawahnya.

Bagi pengguna yang tidak biasa melintasi jembatan itu, terutama pada malam hari mesti ekstra hati-hati jangan sampat terperosok. Solopos.com menghitung ada sekitar tiga lokasi dengan kerusakan cukup parah, dan sekitar lima lokasi dengan lubang-lubang kecil di aspal.

Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membongkar dan mengganti Jembatan Jurug B Solo mulai pada 23 Juli 2022 mendatang. Hal itu tidak lepas dari mitigasi dari risiko keruntuhan akibat overloading.

Baca Juga: Rawan Picu Kemacetan, DPRD Solo Minta Proyek Jembatan Jurug Diundur

Namun belakangan ada wacana untuk memundurkan jadwal pembongkaran dan penggantian itu karena beririsan dengan jadwal pengerjaan Jembatan Mojo di Semanggi, Solo. Jika keduanya dikerjakan bersamaan akan menimbulkan risiko kemacetan luar biasa di Kota Solo.

Apalagi sejumlah sejumlah proyek lain juga tengah dan akan dikerjakan dalam waktu kurang lebih sama, yakni rel layang Joglo dan Viaduk Gilingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya