SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di depan rumah pasutri yang ditemukan meninggal berpelukan di Tegalrejo, Ceper, Klaten, Kamis (12/10/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Polres Klaten terus berupaya menyelidiki penyebab kematian pasangan suami-istri atau pasutri asal Kecamatan Ceper yang ditemukan meninggal dalam posisi berpelukan di rumah mereka, pekan lalu.

Hasil uji laboratorium beberapa sampel makanan yang diambil dari rumah pasangan tersebut sudah keluar. Namun, bukannya membuat jelas penyebab meninggalnya pasutri itu, malah makin membingungkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari hasil uji sementara tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya pada makanan tersebut. Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengatakan hasil pemeriksaan sampel makanan dari rumah pasutri itu yang sebelumnya dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah (Jateng) sudah keluar.

“Dari beberapa sampel makanan sebagian memang hasilnya tidak ada unsur yang membahayakan,” kata Kapolres saat ditemui wartawan seusai apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Candi di Polres Klaten, Kamis (19/10/2023) sore.

Namun, ada beberapa sampel minuman yang masih menunggu pemeriksaan lantaran keterbatasan alat. Sampel minuman itu dikirim ke labfor di Bogor karena labfor di Semarang belum memiliki alat untuk mengecek sampel terutama minuman teh. “Akhirnya dikirim lagi, kalau tidak salah, ke Bogor,” kata Kapolres.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasutri berinisial Y, 37, dan I, 39, ditemukan meninggal dunia dalam posisi berpelukan di rumah mereka di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten, Rabu (11/10/2023).

Hasil visum luar oleh tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun hal mencurigakan lainnya. Di sisi lain, pasangan itu masing-masing memiliki riwayat sakit, Y sakit asma sedangkan I punya penyakit hipertensi.

Keluarga besar pasutri itu sudah mengikhlaskan kepergian pasangan tersebut dan tidak menghendaki dilakukan autopsi. Pasutri itu kemudian dimakamkan pada hari yang sama di daerah asal masing-masing.

Sementara itu, polisi melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab meninggalnya pasutri yang memiliki usaha di bidang sebagai pengepul rongsok logam untuk didistribusikan ke industri pengecoran logam di wilayah Kecamatan Ceper.

Sampel makanan dan minuman dibawa ke Labfor Polda Jateng untuk memastikan kandungan di dalamnya. Hal itu untuk membuat jelas penyebab meninggal pasutri asal Ceper, Klaten, tersebut.

“Naluri kami di kepolisian terdorong untuk memastikan penyebabnya [pasutri meninggal dunia] apa. Di luar mungkin ada berbagai isu,” ujar Kapolres.

Penyebab meninggal pasutri itu memang memunculkan banyak spekulasi. Selama ini, pasutri itu dikenal harmonis dan jarang terlihat ada masalah. Begitu pun dengan para tetangga juga tidak ada masalah.

Bahkan mereka dikenal oleh para tetangga sebagai pasangan yang dermawan dan suka menolong. Di sisi lain, pasutri asal Ceper, Klaten, itu memiliki dua anak yang usianya masih balita, masing-masing dua tahun dan empat bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya