Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Dua pengawas yang berasal dari SMP negeri di Sukodono itu enggan disebut namanya saat dijumpai wartawan, Kamis (26/4/2012), di sekolah mereka. Keduanya mengaku menjadi pengawas UN dalam satu ruang di sekolah swasta yang tak jauh dari sekolah tempat mereka bekerja, Rabu (25/4/2012). Mereka menemukan jawaban UN itu pada secarik kertas di dalam saku baju siswa.
“Saat itu jadwal mata pejalanan yang diujikan matematika. Waktu baru berjalan 30 menit, tapi ada siswa perempuan yang selesai menjawab 30 soal. Saya curiga dan saya perhatikan ternyata ada secarik kertas di kantong sakunya. Saya ambil kerta itu, ternyata sebuah kunci jawaban,” ujar salah satu pengawas itu.
Pengawas lain yang mengawasi dalam satu orang juga menemukan secarik kertas jawaban UN di saku seorang siswa laki-laki. Atas temuan tersebut, kedua pengawas UN itupun menyampaikan kepada koordinator pengawas atasannya. Mereka pun diminta membuat berita acara pengawasan yang menerangkan adanya indikasi kecurangan.
Anggota Pengawas Sub Rayon Sukodono, Suparno, membenarkan telah menerima laporan dua pengawas itu. Bukti secarik lembar jawaban itu pun, kata dia, juga sudah diterimanya. “Terlepas dari salah atau benar kunci jawaban itu sudah menunjukkan indikasi kecurangan. Saya sudah sampaikan lembar jawaban itu ke Disdik Sragen. Banyak siswa di sekolah kami yang protes kepada guru bila di sekolah lain diberi bocoran soal,” tegasnya.