SOLOPOS.COM - UN CBT diuji coba di SMAN 1 Surabaya, Senin (23/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Herman Dewantoro)

Ujian Nasional 2015 segera digelar. Sejumlah siswa di Karanganyar keluhkan soal yang sulit dibaca.

Solopos.com, KARANGANYAR Sejumlah siswa kelas XII dan guru di sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau computer based test (CBT) mengeluh karena soal UN yang digunakan untuk uji coba sulit dibaca, kurang jelas dan lengkap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka khawatir apabila soal yang digunakan saat UN pada Senin-Kamis (13-16/4/2015) juga kurang jelas dan lengkap. Tiga SMK di Karanganyar, yakni SMK Negeri 1 Karanganyar, SMK Negeri 2 Karanganyar, dan SMK Negeri Jumantono akan melaksanakan UN menggunakan sistem CBT. Oleh karena itu mereka melaksanakan uji coba.

SMK Negeri 1 Karanganyar melaksanakan uji coba UN menggunakan sistem CBT, Kamis (2/4/2015) dan Senin (6/4/2015). Sebanyak 459 siswa kelas XII SMK Negeri 1 Karanganyar akan mengikuti UN berbasis komputer tahun 2015. Pelaksanaan UN berbasis komputer dilaksanakan tiga sesi setiap hari.

Siswa juga akan mengerjakan satu mata pelajaran yang diujikan setiap hari. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia pada Senin (13/4/2015), Matematika pada Selasa (14/4/2015), Bahasa Inggris pada Rabu (15/4/2015), dan Kamis (16/4), diujikan Teori Kejuruan.

Sejumlah siswa mengeluh seusai melaksanakan uji coba UN berbasis komputer. Pantauan Solopos.com, sejumlah siswa mengalami kendala saat hendak log in atau masuk ke laman soal UN menggunakan sistem CBT. Mereka juga kesulitan membaca soal karena tulisan terlampau kecil. Bahkan ada siswa yang bertanya kepada penjaga ruang karena antara soal dan jawaban tidak cocok.

Siswa kelas XII Jurusan Multimedia, SMK Negeri 1 Karanganyar, Evi Kristianti, mengaku khawatir saat kali pertama sosialisasi UN berbasis komputer. Namun, saat melakukan uji coba mengerjakan soal UN menggunakan komputer ternyata mudah. Hanya, dia menyayangkan sejumlah soal sulit dibaca.

“Kami uji coba soal Bahasa Indonesia dan Matematika. Lebih enak UN menggunakan komputer. Tetapi, ada soal Matematika yang angkanya terlalu kecil dan membuat bingung. Ada juga soal yang enggak ada jawabannya. Ya akhirnya dikira-kira saja,” kata Evi sembari tersenyum saat ditemui Solopos.com seusai mengikuti uji coba UN, Kamis (2/4/2015).

Wakil Kepala SMK Negeri 1 Karanganyar Bagian Kurikulum, Hadiansyah, menuturkan beberapa soal tidak lengkap sehingga jawaban tidak cocok. Selain itu, angka pada soal Matematika kurang jelas.

“Ini masukan untuk penyelenggara UN tingkat nasional. Semoga naskah soal saat UN nanti tidak seperti saat uji coba. Kasihan siswa kalau seperti ini,” tutur dia saat ditemui wartawan di sela-sela uji coba UN.

Hadiansyah menjelaskan uji coba UN itu untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana. Mereka memastikan seluruh komputer siap untuk pelaksanaan UN berbasis komputer. Setelah ini, dia akan mengevaluasi uji coba UN berbasis komputer.

“Kami tekankan kepada siswa agar masuk ruangan 30 menit sebelum pelaksanaan. Itu untuk mengantisipasi apabila komputer terkendala sehingga dapat segera diperbaiki. Kami menyiapkan dua komputer cadangan pada setiap ruangan,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya