SOLOPOS.COM - UN CBT diuji coba di SMAN 1 Surabaya, Senin (23/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Herman Dewantoro)

Ujian Nasional 2015 segera digelar tapi SMPN 2 Klaten malah mengundurkan diri dari pelaksanaan UN CBT.

Solopos.com, KLATEN – Satu dari tujuh sekolah yang mendapat rekomendasi dari pemerintah pusat untuk mengadakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau computer based test (CBT) di Klaten mengundurkan diri. 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tujuh sekolah yang mendapat rekomendasi yakni SMPN 1 Delanggu, SMPN 2 Klaten, SMAN 1 Klaten, SMKN 1 Klaten, SMKN 2 Klaten, SMKN 4 Klaten, dan SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.

Satu sekolah yang menyatakan mundur dari UN CBT dan memilih mengadakan UN tertulis atau paper based test (PBT) yakni SMPN 2 Klaten.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 2 Klaten, Endang Sri Wahyuni, menjelaskan salah satu alasan pengunduran diri SMPN 2 Klaten yakni hasil sosialisasi UN CBT kepada para wali murid. Mayoritas wali murid keberatan dengan pelaksanaan CBT pada UN 2015.

Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Ngatimin.

“Secara serentak orangtua menghendaki jangan dulu [menggunakan UN CBT]. Salah satu alasan karena tidak ada keseragaman dalam pelaksanaan. Artinya, SMP yang lain belum menerapkan. Kalau dimulai bareng [seluruh SMP di Klaten], orangtua tidak masalah,” ujar dia saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (4/4/2015).

Terkait kesiapan sarana, secara kuantitas komputer untuk UN CBT yang dimiliki SMPN 2 Klaten masih kurang guna mengelar UN bagi 174 siswa. Di sekolah itu baru terdapat 56 komputer, sementara sesuai aturan semestinya disediakan minimal 64 komputer guna pelaksanaan UN CBT di SMPN 2 Klaten.

Kasi SMA Bidang Pendidikan Menengah Disdik Klaten, Lasa, menjelaskan sekolah yang mendapat rekomendasi UN CBT sudah melaksanakan simulasi. Hanya, dia mengaku SMPN 2 Klaten keberatan melaksanakan UN CBT.

“Untuk SMPN 2 Klaten secara infrastruktur dan kesiapan lainnya sudah diverifiasi dan dinyatakan layak. Mungkin ada faktor lain. Kami belum tahu persis. Dari Kasi SMP yang akan klarifikasi ketidaksiapannya seperti apa,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya