Soloraya
Kamis, 19 April 2012 - 16:01 WIB

UJIAN NASIONAL: 30 Siswa di Klaten Putus Sekolah Jelang UN

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pemkab Klaten (Istimewa)

KLATEN--Sekitar 45 siswa SMA, MA, SMK, negeri maupun swasta di Kabupaten Klaten tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) yang berlangsung sejak Senin-Kamis (16-19/4/2012). Sebanyak 30 siswa di antaranya diketahui sudah putus sekolah sebelum mengikuti UN.

Ketua UN pada Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wahono saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis, mengatakan tujuh dari sekitar 45 siswa yang tidak bisa mengikuti UN itu diketahui sedang sakit. Sebanyak 30 siswa di antaranya sudah mengundurkan diri atau putus sekolah sebelum mengikuti UN.

Advertisement

Sementara sisanya belum diketahui alasan tidak mengikuti UN. Wahono mengaku belum mengetahui penyebab adanya 30 siswa yang putus sekolah sebelum mengikuti UN. Dia menyayangkan hal itu karena 30 siswa tersebut sudah hampir memasuki gerbang kelulusan. “Mereka sudah masuk DNT (daftar nominasi tetap-<I>red<I>) peserta UN. Dengan begitu, mereka sudah memiliki persyaratan komplit untuk mengikuti UN. Kalau tiba-tiba mereka keluar dari sekolah, tentu sangat disayangkan,” kata Wahono didampingi Sekretaris UN, Drs Lasa.

Lasa menjelaskan, sebagian sekolah belum memberikan keterangan bahwa siswanya tersebut sudah resmi putus sekolah. Pihaknya meminta sekolah melakukan upaya persuasif agar siswa yang bersangkutan bisa mengikuti ujian kesetaraan paket C. “Mereka tak bisa mengikuti ujian susulan, melainkan ujian paket C. Ujian susulan hanya boleh diikuti siswa yang sakit atau yang terpaksa tidak mengikuti UN dengan alasan yang jelas,” tutur Lasa.

Bagi siswa yang diketahui sakit dan siswa yang terpaksa tidak bisa mengikuti UN diharapkan bisa mengikuti ujian susulan pada Senin (23/4/2012) mendatang. Ujian susulan akan diselenggarakan di masing-masing posko UN.

Advertisement

“Ada sejumlah siswa yang terpaksa tidak mengikuti UN dengan alasan tertentu seperti adanya musibah yang menimpa keluarganya. Siswa yang bersangkutan masih bisa mengikuti ujian susulan bersama siswa yang gak bisa ikut UN karena sakit,” kata Lasa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif