SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO – Ada kejadian menggelikan saat pelaksaan ujian nasional (UN) hari kedua tingkat SMP di Sukoharjo, Selasa (24/4). Salah satu siswa SMPN 6 Banmati, Sukoharjo kedapatan masih tidur di rumah. Padahal, saat itu UN sudah dimulai.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Karena siswa belum datang pihak sekolah berinisiatif mendatangi rumah siswa itu dan ternyata siswa ini masih tidur. Beruntung siswa itu segera dibangunkan dan akhirnya bisa mengikuti ujian,” ungkap anggota Komisi IV DPRD Sumarno Budi Pranoto yang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sekolah tersebut tadi pagi.

Menurut Sumarno kejadian itu bermula saat UN sudah dimulai, pengawas mendapati satu tempat duduk masih kosong. Padahal, saat itu sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB dan UN sudah dimulai. Namun dalam hal ini sekolah dinilai memunyai kebijakan yang baik karena masih menoleransi siswa itu kendati sudah terlambat.

Sumarno menceritakan saat wali kelas mendatangi rumah siswa, namun rumah yang berjarak kira-kira satu kilometer dari sekolah dalam keadaan sepi. Karena ayah siswa pergi ke sawah dan ibunya pergi ke pasar.

Terkait hal ini politisi PPP ini mengapresiasi inisiatif sekolah mencari siswa hingga ke rumahnya. Sebab UN dinilai sangat penting untuk menentukan kelulusan dan masa depan siswa. Sumarno juga mengaku sangat menyayangkan jika siswa itu tidak lulus UN gara-gara ketiduran, karena ini menyangkut nasib siswa.

Sementara itu pada Sidak di SMPN 1 Bendosari, Sumarno juga mendapati adanya kekurangan soal. Dari jumlah peserta sebanyak 268 siswa, ternyata jumlah soal yang ada hanya 267 naskah. Akhirnya panitia ujian memfotokopi soal UN sesuai kekurangan. “Saya harap kekurangan soal hanya di SMPN 1 Bendosari dan tidak terjadi di sekolah lain,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri membenarkan adanya kekurangan soal di SMPN Bendosari. Namun kekurangan naskah soal bahasa Inggris bisa diatasi setelah pengawas memfotokopi kekurangan itu. Dia menjelaskan kekurangan soal itu diketahui ketika pengawas membagikan soal kepada siswa ternyata kurang satu. “Jadi kekurangan soal itu diketahui setelah pengawas membuka segel pembungkus soal.”

Pelaksanaan UN tingkat SLTA hingga SLTP, papar Dwi Atmojo, baru kali ini Sukoharjo kekurangan satu naskah. Namun secara keseluruhan pelaksanaan berjalan lancar dan aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya