SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Solopos.com, SUKOHARJO--Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 13 SMA/SMK di Sukoharjo terpaksa harus digabung dengan sekolah lain. Pasalnya, sekolah bersangkutan tidak memenuhi kriteria sekolah yang bisa mengadakan UN di sekolah masing-masing.

Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, saat ditemui solopos.com di kantornya, Senin (10/3), mengatakan pelaksanaan UN bagi SMA/SMK rencananya digelar serentak secara nasional pada 14 April 2014 sampai 16 April 2014. Menurutnya, sesuai Daftar Nominasi Tetap (DNF), terdapat 3.964 siswa SMA/MA dan 5.260 siswa SMK yang akan ambil bagian dalam UN tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Disdik Sukoharjo menargetkan seluruh siswa SMA/SMK bisa lulus dengan hasil memuaskan,” ujarnya.

Menurutnya, pada UN 2014, terdapat 12 sekolah di Sukoharjo yang terpaksa harus digabung dengan sekolah lain dalam pelaksanaan UN. Hal itu terjadi karena sekolah tidak memenuhi syarat untuk bisa mengadakan UN di sekolah tersebut.

“Syaratnya ada dua. Pertama, sekolah sudah terakreditasi. Kedua, jumlah minimal siswa adalah 20 orang. Kalau hanya terpenuhi salah satu, ya enggak bisa. Misalnya sekolah sudah terakreditasi, tapi siswa hanya 16 orang. Atau jumlah siswa banyak, tetapi sekolah belum terakreditasi. Itu tidak bisa,” katanya.

Penyelenggaraan UN pada sekolah yang digabung, kata dia, melihat situasi lapangan. Jika jumlah siswa tak terlalu banyak, para siswa akan mengikuti ujian di sekolah yang digabungi. Sedangkan jika siswa berjumlah banyak, pelaksanaan UN bisa dilakukan di sekolah itu menggunakan panitia bersama.

“Meski pelaksanaan UN di sekolah bersangkutan [sekolah yang digabung], tetapi secara administrasi tetap menginduk ke sekolah yang digabungi,” terangnya.

Kasi SMA/SMK Disdik Sukoharjo, Warsini, ketika ditemui solopo.com di kantornya, menjelaskan empat SMA/MA yang terpaksa digabung dengan sekolah lain adalah SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMA Muhammadiyah 5 Gatak, SMA Al Azhar Baki, dan SMA Ad Duha Baki. Sedangkan delapan SMK yang digabung dengan sekolah lain adalah SMK Iptek Weru, SMK Tunas Bangsa Tawangsari, SMK Pertiwi Sukoharjo, SMKN 6 Sukoharjo, SMKN 4 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah Kartasura, SMK Harapan Kartasura dan SMK Saraswati Sukoharjo.

“Untuk SMK, penggabungan dilakukan per program atau kompetensi keahlian,” katanya.
Ia menambahkan, pada pelaksanaan UN 2014, Disdik menerapkan sistem pengawas silang penuh. Artinya, satu pengawas tidak boleh mengawasi sekolahnya sendiri.
“rencananya, satu ruang akan diawasi oleh dua pengawas,” pungkasnya.

Tabel Penggabungan UN di Sukoharjo

No Nama Sekolah Program Kompetensi/Keahlian Sekolah yang digabungi
1 SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo SMAN 1 Sukoharjo
2 SMA Muhammadiyah 5 Gatak SMAN 1 Kartasura
3 SMA Al Azhar Baki SMAN 3 Sukoharjo
4 SMA Ad Duha Baki SMAN 2 Sukoharjo
5 SMK Iptek Weru
  1. Rekayasa Perangkat Lunak
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
6 SMK Tunas Bangsa Tawangsari
  1. Akuntansi
SMKN 1 Sukoharjo
7 SMK Pertiwi Sukoharjo
  1. Farmasi
SMK Bhakti Mulia Wonogiri
8 SMKN 6 Sukoharjo
  1. Akuntansi
  2. Multimedia
  3. Teknik sepeda motor
SMKN 1 Sukoharjo

 

SMKN 3 Sukoharjo

9 SMKN 4 Sukoharjo
  1. Tata busana butik
  2. Teknik body otomotif
  3. Teknik gambar bangunan
SMKN 3 Sukoharjo

SMKN 2 Sukoharjo

SMKN 2 Sukoharjo

10 SMK Muhammadiyah Kartasura
  1. Tata busana butik
SMKN 3 Sukoharjo
11 SMK Harapan Kartasura
  1. Teknik komputer jaringan
SMK Kasatriyan Sukoharjo
12 SMK Saraswati Sukoharjo
  1. Teknik komputer jaringan
SMKN 1 Sukoharjo

Sumber: Seksi SMA/SMK Disdik Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya