SOLOPOS.COM - Petugas dari Disdik Sragen menurunkan naskah Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dari truk menuju tempat penyimpanan sementara di aula kantor setempat, Jumat (13/5/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Ujian Sekolah jenjang SD/MI di Sragen tak bisa digelar di tiga sekolah.

Solopos.com, SRAGEN–Tiga sekolah yang terdiri atas satu SD dan dua MI tidak bisa menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) secara mandiri lantaran belum terakreditasi. Siswa di tiga sekolah itu harus menginduk ke sekolah lain supaya bisa mengikuti USBN.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Naskah USBN tiba di rayon yakni Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen pada Jumat (13/5/2016) sekitar pukul 07.00 WIB. Naskah itu diangkut dari Semarang menggunakan truk boks yang terkunci rapat. Kunci itu baru dibuka oleh Sekretaris Disdik Sragen Suwardi setibanya di rayon. Selanjutnya, panitia USBN Disdik Sragen menurunkan naskah USBN itu dari truk menuju aula kantor setempat yang dijadikan tempat penyimpanan.

Setelah disimpan semalaman dengan penjagaan ketat aparat polisi dan Satpol PP, naskah USBN itu akan didistribusikan pada Sabtu (14/5/2016) pagi ke 20 subrayon yang berlokasi di Kantor Unit Pelaksana Dinas (UPTD) Pendidikan di masing-masing kecamatan. Selama dua hari, naskah USBN itu akan tersimpan di subrayon sebelum didistribusikan ke masing-masing sekolah pada hari H ujian, Senin-Rabu (16-18/5/2016) mendatang.

Ketua USBN Sragen Kusmanto mengatakan terdapat 651 sekolah penyelenggaran USBN di Sragen. Jumlah peserta USBN tahun ini mencapai 14.818 siswa. Sebanyak 13.188 peserta USBN di antaranya merupakan siswa SD. Sisanya berasal dari MI dan SLB. “Kami menyiapkan total 1.025 ruang dengan 2.050 pengawas USBN. Satu ruang akan diawasi oleh dua orang pengawas,” kata Kusmanto.

Kusmanto menekankan pentingnya menjaga kejujuran bagi siswa selama mengikuti USBN. Dia berharap para siswa bisa mengerjakan USBN tanpa harus mencontek atau meminta bantuan teman sendiri. ”Integritas sekolah dalam menyelenggarakan USBN harus dijaga. Oleh sebab itu, siswa harus bisa mengutamakan kejujuran selama mengikuti USBN,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya