SOLOPOS.COM - ilustrasi (Nenden Sekar Arum/JIBI)
BOYOLALI–Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Boyolali meminta pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) dibatalkan. Hari ketiga penyelenggaran tes untuk guru bersertifikasi ini belum bisa digelar lantaran sistem online ini masih macet.
Di samping itu, UKG online ini mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Pasalnya, sampai hari ketiga pelaksanaan UGK di Boyolali masih terjadi kemacetan. Para guru yang menjadi peserta ujian hanya menunggu di sekolah lokasi ujian tanpa ada kejelasan penundaan maupun pembatalan tes.
Kepala Disdikpora Boyolali, Drajatno mengatakan, pihaknya mengusulkan untuk pembatalan UKG ini. Sebab, hingga hari ketiga tes ini belum bisa dilakukan.
“Kami juga belum mendapatkan kepastian dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Boyolali sebagai penyelenggara UKG,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (1/8/2012).
Ia menjelaskan, Bupati Boyolali juga belum memberikan instruksi untuk menyikapi masalah ini. Ia menerangkan, yang berwenang membatalkan adalah LPMP selaku penyelenggara UKG. Kondisi seperti ini pun ia mendesak instansi terkait untuk segera bertindak cepat.
Lebih lanjut ia memaparkan, kondisi macetnya sistem online ini tidak bisa diprediksi hingga hari-hari ke depan. Bisa jadi, UKG secara online masih tidak bisa digunakan selama pelaksanaannya menurut jadwal yang ada. “Kami masih menunggu instruksi dari pusat. Tentu saja ini mengganggu KBM di sekolah para guru. Mereka terpaksa meninggalkan tugasnya,” imbuhnya.
Di sejumlah lokasi pelaksanaan UKG di Boyolali sama seperti hari pertama yakni Senin (30/1/2012) lalu. Seharusnya para peserta masuk ke ruang ujian sesuai jadwal pukul 08.00WIB. Akan tetapi, mereka tidak dapat langsung mengerjakan soal ujian karena UKG online ini macet. Sehingga seluruh data dan soal tidak dapat diakses.
