SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Pakar serangga Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meminta masyarakat tidak menyikapi secara berlebihan fenomena kemunculan ulat bulu. Meledaknya populasi ulat bulu disebutkan lebih karena pengaruh cuaca saat ini yang cukup mendukung.

Pernyataan tersebut disampaikan Dosen Fakultas Pertanian UNS yang juga pakar serangga, Dr Supriyadi MS. Dia mengatakan ledakan populasi ulat bulu akan berkurang atau bahkan hilang dengan sendirinya sesuai perubahan cuaca yang jadi faktor dominan penyebaran.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sehingga tak perlu sampai panik dan memotong atau menebang pohon untuk menghilangkan ulat bulu. Pasalnya kalau sudah begitu justru masyarakat sendiri yang nanti justru akan rugi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor Humas dan Kerjasama UNS Solo, Jumat (15/4/2011) siang.

Supriyadi menegaskan penggunaan pestisida juga tidak akan efektif untuk memberantas ulat bulu. Hal itu karena serangga ini memiliki bulu-bulu yang menjadi alat pertahanan. Dia juga membantah keberadaan ulat bulu di suatu daerah atau wilayah tertentu karena adanya migrasi atau perpindahan mereka dari daerah lain yang lebih dulu mengalami fenomena serupa.

Menurut Supriyadi, rasa jijik seseorang terhadap ulat bulu lebih dikarenakan faktor psikologis. Dia juga menyebutkan ulat bulu tak akan menimbulkan gatal di kulit dan efek berbahaya lain jika tak diusik dan bulunya menyebar luas di udara. Bagi sebagian tanaman buah, ujarnya, ulat yang memangsa habis daun-daunnya justru memacu atau memercepat proses pembungaan.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya