Soloraya
Jumat, 15 April 2011 - 17:01 WIB

Ulat bulu tak perlu disikapi berlebihan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Pakar serangga Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meminta masyarakat tidak menyikapi secara berlebihan fenomena kemunculan ulat bulu. Meledaknya populasi ulat bulu disebutkan lebih karena pengaruh cuaca saat ini yang cukup mendukung.

Pernyataan tersebut disampaikan Dosen Fakultas Pertanian UNS yang juga pakar serangga, Dr Supriyadi MS. Dia mengatakan ledakan populasi ulat bulu akan berkurang atau bahkan hilang dengan sendirinya sesuai perubahan cuaca yang jadi faktor dominan penyebaran.

Advertisement

“Sehingga tak perlu sampai panik dan memotong atau menebang pohon untuk menghilangkan ulat bulu. Pasalnya kalau sudah begitu justru masyarakat sendiri yang nanti justru akan rugi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor Humas dan Kerjasama UNS Solo, Jumat (15/4/2011) siang.

Supriyadi menegaskan penggunaan pestisida juga tidak akan efektif untuk memberantas ulat bulu. Hal itu karena serangga ini memiliki bulu-bulu yang menjadi alat pertahanan. Dia juga membantah keberadaan ulat bulu di suatu daerah atau wilayah tertentu karena adanya migrasi atau perpindahan mereka dari daerah lain yang lebih dulu mengalami fenomena serupa.

Menurut Supriyadi, rasa jijik seseorang terhadap ulat bulu lebih dikarenakan faktor psikologis. Dia juga menyebutkan ulat bulu tak akan menimbulkan gatal di kulit dan efek berbahaya lain jika tak diusik dan bulunya menyebar luas di udara. Bagi sebagian tanaman buah, ujarnya, ulat yang memangsa habis daun-daunnya justru memacu atau memercepat proses pembungaan.

Advertisement

try

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bulu Solo Ulat Wabah
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif