Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com) – Seratusan lebih umat Hindu se-Solo menggelar Sembahyang Galungan dengan khidmat di Pura Indraprasta, Kampung Mutihan, Sondakan, Laweyan Solo, Rabu (6/7/2011) malam. Upacara yang digelar tiap 210 hari sekali itu menjadi ritual keagamaan umat Hindu yang dinanti-nanti setelah sebelumnya mereka menjalankan puasa selama sepekan.
Sekretaris Parisada Hindu Dharma Kota Solo, Ida Bagus Komang menjelaskan, upacara galungan tersebut untuk mengingatkan umat Hindu agar senantiasa mengamalkan dharma atau kebajikan dalam praktek kehidupan sehari-hari. “Pesan sembahyang Galungan ini ialah merayakan kemenangan kebaikan di atas kejahatan,” katanya di sela-sela acara sembahyang di Pura Indraprasta.
Menurut Ida, sembahyang galungan juga memiliki pesan agar umat Hindu senantiasa mengamalkan tri kaya parisuda, yaitu senantiasa berpikir, berucap, dan berbuat yang baik. Tiga hal itu—berpikir, berucap, dan berbuat—kata Ida tak akan mungkin terpisahkan dalam laku hidup sehari-hari. “Kalau pikiran jahat, maka akan merembet pada ucapan. Dan selanjutnya, juga buruk pula tindakannya,” terangnya.
Untuk itulah, sambungnya, di tengah kemajemukan masyarakat dan kompleksitas permasalahan hidup, maka ajaran dharma harus tetap dijunjung tinggi. Dengan memahami ajaran bahwa orang lain adalah bagian dari diri sendiri, maka umat manusia tak akan tega melakukan perbuatan yang menyakitkan hati orang lain. “Inilah inti ajaran tatwamasi, yakni kamu adalah saya, dan saya adalah kamu. Jadi, intinya jangan suka menyakiti hati orang lain,” jelasnya.
Rangkaian sembahyang akan dimulai dengan penyucian di Pura Indraprasta. Selanjutnya, setelah semua umat berkumpul dan bersuci, maka dilangsungkan sembahyang untuk memohon keselamatan hidup.
asa