SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Seratusan umat Konghucu dari Kota Solo dan sekitarnya menggelar sembahyang King Ho Ping di Kuil Lithang Masyarakat Konghucu Indonesia (Makin) Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, Minggu (21/8/2011).

Sembahyang yang digelar setiap akhir bulan tujuh Imlek tersebut dipimpin langsung oleh rohaniawan Konghucu Solo, Adji Candra. Menurut Adji, sembahyang King Ho Ping adalah sebuah upacara suci untuk mendoakan arwah para leluhur.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Bukan hanya arwah keluarga, namun juga seluruh arwah di luar keluarga kita yang tak lagi mendapatkan perhatian keluarganya,” kata Adji kepada Espos di sela-sela sembahyang.

Lebih jauh Adji menjelaskan, bahwa setiap akhir bulan tujuh Imlek, pintu akherat terbuka dan para arwah diberi kesempatan menengok keluarganya di dunia. Untuk menyambut kehadiran dan kembalinya para arwah itulah, umat Konghucu menggelar sembahyang King Ho Ping.

“Bagi masyarakat yang memegang adat tradisional, masyarakat Konghucu berpantang menggelar kegiatan seperti hajat mantu di akhir bulan tujuh Imlek. Sebab, ini adalah bulan khusus,” jelasnya.

Sembahyang King Ho Ping, tegas Adji, bukan berarti mendewakan para arwah. Melainkan, dimaksudkan agar manusia selalu ingat asal usulnya serta tak melupakan balas budi, jasa para leluhur. “Sebelum kita mengenal siapa-siapa setelah lahir,orangtua dan keluarga kita lah yang menjaga kita. Maka sudah sepantasnya, kita membalas jasa mereka dengan berdoa kepadanya,” paparnya.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya