Soloraya
Minggu, 21 Agustus 2011 - 11:03 WIB

Umat Konghucu sembahyang King Ho Ping

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Seratusan umat Konghucu dari Kota Solo dan sekitarnya menggelar sembahyang King Ho Ping di Kuil Lithang Masyarakat Konghucu Indonesia (Makin) Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, Minggu (21/8/2011).

Sembahyang yang digelar setiap akhir bulan tujuh Imlek tersebut dipimpin langsung oleh rohaniawan Konghucu Solo, Adji Candra. Menurut Adji, sembahyang King Ho Ping adalah sebuah upacara suci untuk mendoakan arwah para leluhur.

Advertisement

“Bukan hanya arwah keluarga, namun juga seluruh arwah di luar keluarga kita yang tak lagi mendapatkan perhatian keluarganya,” kata Adji kepada Espos di sela-sela sembahyang.

Lebih jauh Adji menjelaskan, bahwa setiap akhir bulan tujuh Imlek, pintu akherat terbuka dan para arwah diberi kesempatan menengok keluarganya di dunia. Untuk menyambut kehadiran dan kembalinya para arwah itulah, umat Konghucu menggelar sembahyang King Ho Ping.

“Bagi masyarakat yang memegang adat tradisional, masyarakat Konghucu berpantang menggelar kegiatan seperti hajat mantu di akhir bulan tujuh Imlek. Sebab, ini adalah bulan khusus,” jelasnya.

Advertisement

Sembahyang King Ho Ping, tegas Adji, bukan berarti mendewakan para arwah. Melainkan, dimaksudkan agar manusia selalu ingat asal usulnya serta tak melupakan balas budi, jasa para leluhur. “Sebelum kita mengenal siapa-siapa setelah lahir,orangtua dan keluarga kita lah yang menjaga kita. Maka sudah sepantasnya, kita membalas jasa mereka dengan berdoa kepadanya,” paparnya.

(asa)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif