SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi buruh (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi upah buruh (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi upah buruh (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Upah minumum kota (UMK) Solo tahun 2014 diperkirakan bakal menembus angka Rp1 juta per bulan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Hingga semester satu survei kebutuhan hidup layak (KHL), angkanya sudah lebih dari Rp1 juta. Saya belum bisa sampaikan pastinya berapa, tapi sudah lebih dari Rp1 juta. Bahkan, nilai lebih dari Rp1 juta ini sudah terjadi sejak Januari, atau bulan pertama survei KHL dilakukan,” kata Anggota Tim Survei KHL yang juga Kepala Seksi Perumusan Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Solo, Toto Santosa, kepada Solopos.com, akhir pekan lalu.

Jika KHL Solo bisa di atas Rp1 juta per bulan, itu artinya UMK tahun 2014 akan meningkat signifikan dibanding UMK Solo tahun ini yang hanya Rp915.000 per bulan. Toto melanjutkan, yang mendorong kenaikan angka KHL itu didominasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

“Januari saja sudah di atas Rp1 juta. Setelah itu, sekitar Februari dan Maret sempat ada penurunan nilai KHL, dan setelah itu ketika wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai beredar dan mengerek harga kebutuhan bahan pokok, angka KHL kembali naik,” kata Toto.

Kendati demikian, dia menjelaskan, kenaikan harga BBM yang berlaku mulai 22 Juni lalu belum secara langsung mempengaruhi angka KHL tersebut.

Karena, survei KHL terakhir dilakukan pada awal Juni ketika harga BBM yang baru belum ditentukan. Sementara, pada Juli-Agustus ini tim survei tidak melakukan survei KHL.

“Dua bulan ini kami tidak adakan survei karena harga-harga yang ada pada momen dua bulan ini tidak bisa jadi tolok ukur. Juli-Agustus ada momen Puasa dan Lebaran yang membuat harga-harga kebutuhan bahan pokok naik secara kurang wajar. Survei terakhir akan dilakukan bulan September. “Oktober kami sudah harus mengajukan angka UMK tahun 2014 ke Gubernur.”

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo, Wahyu Hariyanto, membenarkan dengan berkaca pada kondisi inflasi Solo hingga semester I yang cukup tinggi maka wajar jika survei KHL bisa menemukan angka lebih dari Rp1 juta.

Seperti diketahui, kata dia, meningkatnya inflasi disebabkan karena sejak awal tahun kondisi cuaca sudah mempengaruhi hasil panen komoditi pertanian, kemudian kenaikan harga BBM, ditambah terjadinya gejolak harga pangan yang tidak wajar.

“Pengaruh lain adalah karena adanya penambahan 15 item survei,” kata Wahyu.

Menurutnya, kenaikan KHL yang signifikan ini akan berpengaruh terhadap biaya produksi kalangan pengusaha khususnya komponen biaya tenaga kerja. “Kami siap menyosialisasikan kepada pengusaha, sehingga untuk tahun 2014 pengusaha dapat merencanakan kenaikan KHL ini dalam budget produksinya.”

Sejauh ini, lanjut Wahyu, Apindo belum ada batasan besaran kenaikan KHL karena pihaknya harus menunggu terlebih dahulu angka final KHL sampai akhir survei September mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya