SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh pabrik di Solo (Dok/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SUKOHARJO–Upah Minimum Kabupaten (UMK) Sukoharjo 2015 senilai Rp1.223.000 dinilai belum mempertimbangkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Konfederasi Serikat pekerja Nasional (KSPN) Sukoharjo menghormati keputusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menetapkan upah minum kabupaten (UMK) Sukoharjo 2015 senilai Rp1.223.000. Meski angka tersebut lebih tinggi dari usulan pertama, yakni Rp1,2 juta, namun angka tersebut dinilai belum mempertimbangkan
naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Demikian diungkapkan Sekretaris KSPN Sukoharjo, Edi Sutarto saat dihubungi Solopos.com, Kamis (20/11/2014).
UMK Sukoharjo 2015 senilai Rp1.223.000, kata Edi, didapatkan KSPN Jawa Tengah setelah mengikuti perjalanan rapat penetapan UMK di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/11) siang tadi.
“UMK tersebut memang sesuai dengan harapan kami. Sayang, naiknya harga BBM tak dipertimbangkan oleh Gubernur,” ujar Edi.
Bupati Sukoharjo memang mengirimkan dua usulan UMK ke Gubernur Jawa Tengah. Usulan UMK pertama sebesar Rp1,2 juta atas usulan Apindo beserta sejumlah serikat pekerja (SPSI dan SPRI).
Usulan UMK kedua sebesar Rp1.276.000 yang diusulkan oleh KSPN. Usulan dua UMK tersebut buntut dari tak adanya kesepakatan KHL antara Apindo dan KSPN.
Menurut Edi, UMK Sukoharjo 2015 mestinya ditambah dengan komponen naiknya harga BBM sebesar 2% dari UMK saat ini. Pasalnya, kata dia, dari dua angka UMK yang diusulkan Bupati ada satu usulan yang belum dibahas.
“Kami yakin, angka UMK Rp1.223.000 belum mempertimbangkan naiknya harga BBM. Idealnya angka itu ditambah lagi 2%,” terangnya.
Meski demikian, Edi mengaku bisa menerima UMK Sukoharjo 2015 sebesar Rp1.223.000.