Soloraya
Jumat, 31 Desember 2021 - 09:30 WIB

UMKM Minuman Tradisional Berjibaku Pertahankan Pasar   

Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Pramono menunjukkan mesin packing milik Bangkit Mandiri. (Alvari Kunto)

Solopos.com, KARANGANYARBerkah pandemi Covid-19 masih dirasakan para pengusaha kecil minuman tradisional. Namun mereka juga berputar otak untuk mempertahankan pasar yang selama ini stabil tinggi. Salah satunya adalah Joko Pramono pemilik usaha herbal Bangkit Mandiri yang berusaha memodernisasi peralatan sebagai kunci agar produk diterima pasar modern.

Joko yang membuka usaha di Dusun Badan RT 003/RW 004, Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, ini mengaku mendapatkan berkah pandemi Covid-19, karena produk usahanya menjadi digemari oleh masyarakat.

Advertisement

Saat ditemui dirumah produksinya, Kamis, (30/12/2021), Joko menyatakan pada masa Covid-19 menjadi titik balik usaha kecil minuman tradisional Bangman atau Bangkit Mandiri. “Saat orang butuh minuman tradisional untuk menambah stamina tubuh, produk kami banyak terserap. Produk kami di antaranya Jati Cina, Binahong, Jahe Wangi, Kayu Rapet dan Daun Sirih, Kunir Putih dan Sirih Merah, Temulawak, Daun Sirsat, Sirih Merah, dan Purwoceng banyak dicari,” paparnya.

Baca Juga : Ubah Strategi Kunci UMKM Kemuning Hadapi Masa Pandemi

Selain produk serbuk dan seduh Bangman juga memproduksi sirup beras kencur dan kunyit asam. Namun karena produk cairan ini membutuhkan izin BPOM untuk bisa diedarkan secara luas, Bangman memilih untuk menjual produk cair ini secara terbatas. “Khusus untuk sirup dan minuman kesehatan saya pilih untuk berjualan secara pre-order baik untuk pasar lokal maupun pesanan luar kota. Minuman ini karena tanpa pengawet maka harus segera dikonsumsi agar khasiatnya tetap terjaga,” ujar Joko.

Advertisement
Produk minuman herbal serbuk produksi Bangkit Mandiri Kemuning. (Alvari Kunto)

Kepercayaan masyarakat pada minuman serbuk herbal juga menjadi cambuk bagi Bangkit Mandiri untuk terus menjaga mutu produk dan kebersihan proses produksi. Joko menjelaskan setiap proses produksi, tiga orang yang terlibat selalu menggunakan masker, sarung tangan dan mencuci tangan. Ruangan pun selalu dalam kondisi bersih baik sebelum, saat produksi hingga pascaproduksi. Hal ini menjadi upaya Bangman menjaga kebersihan produk dan jaminan aman untuk dikonsumsi.

“Semenjak pandemi covid-19 lonjakan permintaan minuman serbuk tradisional meningkat tajam, namun dengan adanya keterbatasan modal, saya masih belum memiliki mesin yang dapat mempercepat waktu dan memperbanyak barang produksi. Jadi kami masih memerlukan mesin produksi,” kata pria yang memperoleh ilmu meracik minuman dari sang ayah.

Baca Juga : Kemuning Karanganyar juga Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia Lho…

Advertisement

Produk yang ditawarkan Bangkit Mandiri dijual dengan cara dititipkan di apotek, toko obat di kawasan Kabupaten Karanganyar serta melalui market place. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau mulai dari kisaran Rp10.000 hingga Rp20.000 perproduk. Joko mengaku terus merangkul pasar baru agar orang yang telah merasakan manfaat minuman herbal tradisional ini tetap menjadi pelanggan meski pandemi Covid-19 telah berlalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif