Soloraya
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 19:05 WIB

UMP Jawa Tengah Naik, Begini Respons Serikat Pekerja Wonogiri

Aris Munandar  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh menolak upah murah. (Dok. JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com,WONOGIRI -- Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Wonogiri, Seswanto, merespons positif keputusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menaikkan upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah.

Ganjar menaikkan UMP sebesar 3,27 persen dari Rp1.742.015.000 pada 2020 menjadi Rp1.798.979,120 pada tahun 2021.

Advertisement

"Menyambut positif kebijakan Pak Ganjar tentu iya. Karena dengan UMK naik daya beli masyarakat tidak stagnan. Sehingga bisa mendongkrak geliat ekonomi. Kalau daya belinya rendah, maka ekonominya juga akan menurun," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (31/10/2020).

Pemerintah Desa di Wonogiri Didorong Anggarkan Dana untuk Penanggulangan Bencana

Meski demikian, pihaknya bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah lebih dulu menyepakati upah minimum kabupaten (UMK) Wonogiri tahun depan tidak naik, yakni Rp1.795.000/bulan.

Advertisement

Seswanto mengatakan pihaknya bersama dengan Pemkab dan Apindo Wonogiri akan melakukan rapat membahas kebijakan kenaikan UMP pada Senin (2/11/2020) mendatang. Setelah ada kenaikan UMP, Seswanto berencana mengusulkan kenaikan UMK di Wonogiri minimal 2%.

"Kami kan mengusulkan. Diterima atau tidak dalam forum nanti, kami pasrahkan. Kami pun juga mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini kurang membaik. Jika dinaikkan kemungkinan para pengusaha juga keberatan. Ditunggu saja keputusan Senin ," kata Seswanto.

Pendaftaran Program BPUM di Wonogiri Ditutup Sebulan Lebih Cepat

Advertisement

Sementara itu, pihak Apindo Wonogiri belum bisa memberi keterangan terkait kenaikan UMP. Hal itu masih akan dibahas pada Senin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif