Soloraya
Senin, 15 April 2013 - 16:37 WIB

UN 2013 : Dukung UN, SMAN 1 Karanggede Siapkan Sarapan Bagi Siswa

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Spanduk peringatan saat pelaksanaan UN di SMAN 1 Karanggede, Boyolali, Senin (15/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Sephtia Ryanthie)

Spanduk peringatan saat pelaksanaan UN di SMAN 1 Karanggede, Boyolali, Senin (15/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Sephtia Ryanthie)

BOYOLALI — Penyelenggaraan ujian nasional (UN) setiap tahunnya selalu menjadi perhatian lebih bagi banyak kalangan. Tidak hanya bagi siswa selaku peserta, orangtua, pihak sekolah dan guru-guru, tapi juga berbagai elemen masyarakat pemerhati pendidikan. Tak heran, demi mempersiapkan anak-anak didiknya agar bisa lulus UN, pihak sekolah senantiasa mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah masing-masing.

Advertisement

Jika anak-anak didik bisa melaksanakan UN dengan baik, bahkan lulus dengan nilai sesuai harapan bersama, tentu menjadi kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri. Begitu pula yang diharapkan keluarga besar SMAN 1 Karanggede. Bahkan demi mendukung anak-anak didik sekolah tersebut dalam melaksanakan UN, pihak sekolah menyiapkan sarapan kepada siswa-siswa mereka.

Kepala SMAN 1 Karanggede, Choirul Anwar, mengemukakan menyediakan sarapan bagi para siswa sebelum mengikuti UN, merupakan bentuk perhatian dari sekolah tersebut kepada anak-anak didik mereka. Hal itu dilakukan dengan harapan para siswa tersebut bisa mengerjakan UN dengan baik.

“Kami siapkan sarapan agar anak-anak sebelum mengerjakan UN tersebut dalam kondisi prima dan bisa konsentrasi menghadapi soal-soal ujian tersebut. Dengan begitu, diharapkan bisa mengerjakan ujian dengan baik,” terang Choirul kepada wartawan, Senin.

Advertisement

Kebijakan tersebut, dijelaskan Choirul, karena melihat pengalaman saat penyelenggaraan uji coba UN di sekolah tersebut beberapa waktu lalu. Mayoritas siswa yang orangtuanya merupakan perantau di sejumlah kota besar, terpaksa tidak sarapan sebelum mereka mengerjakan soal-soal uji coba UN tersebut.

“Banyak siswa kami yang orangtuanya merantau ke beberapa kota, seperti Jakarta. Sehingga anak-anak tersebut tidak ada yang menyediakan sarapan di rumah, akhirnya saat akan mengerjakan UN, mereka tidak sarapan. Ini sebagai bentuk perhatian kami kepada anak-anak,” ungkapnya.

Untuk penyediaan sarapan tersebut, Choirul mengatakan para siswa tidak dipungut biaya. Sebab dana telah disiapkan oleh pihak sekolah yang sumbernya dari sumbangan masyarakat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif