Soloraya
Rabu, 21 Agustus 2013 - 20:45 WIB

UN HABITAT : Masa Depan GLH Masih Samar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo menginginkan tanah dan sisa dana pengembangan BLUD Griya Layak Huni (GLH) dihibahkan UN Habitat menyusul masa kontrak pengelolaan dana yang akan habis Juni 2014. Rencananya, dana dan tanah hibah itu akan dialokasikan bagi penyediaan hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Di sisi lain, UN Habitat belum memberi kepastian soal kelanjutan program tersebut.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan seusai pertemuan dengan UN Habitat di Loji Gandrung, Rabu (21/8/2013), mengatakan BLUD GLH masih mengelola Rp6 miliar dari Rp9 miliar penguatan kredit yang dijatah UN Habitat per Juli 2013. Selain itu, GLH memiliki tanah seluas 3.012 meter persegi di Debegan, Mojosongo, yang dibeli senilai Rp1,2 miliar untuk penyediaan rumah MBR.  Saat ini, dirinya sedang mencari payung hukum untuk mengelola sejumlah aspek tersebut.

Advertisement

“Setelah kontrak selesai maunya ya dihibahkan. Kami sedang mencari regulasi untuk mengelola hibah secara mandiri,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang digelar tertutup itu, Rudy mengklaim UN Habitat sepakat tentang pemberian hibah dana dan tanah pascakontrak rampung. Pertemuan juga menyepakati pemanfaatan hibah dalam bentuk pinjaman lunak. Rudy menerangkan, dana penguatan kredit akan dipinjamkan dengan bunga maksimal 6% per tahun.

“Warga miskin yang tercantum dalam SK Wali Kota berhak mengajukan pinjaman. Meski pinjaman ini lebih mengarah ke sosial, kami tetap memperhatikan aspek kemampuan pengembalian pinjaman,” tutur dia.

Advertisement

Selain itu, Rudy telah meminta seluruh rumah yang dibangun di Debegan diperuntukkan bagi warga miskin. BLUD GLH sebelumnya berencana mengonsep 40% rumah di lokasi itu menjadi hunian komersial.

“Saya sudah minta UN Habitat mengubah kebijakan itu. Inti program ini kan untuk mengentaskan kemiskinan, ya sebisa mungkin pemanfaatannya bagi rakyat miskin.”

Sementara itu, Manajer UN Habitat untuk Indonesia, Marcel Pandin, masih enggan berbicara banyak soal masa depan program GLH di Solo. Pihaknya berdalih masih perlu mengevaluasi program tersebut selama beberapa hari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif