BOYOLALI–Sebanyak 16.292 siswa peserta SD/MI/SDLB di Kabupaten Boyolali bakal mengikuti ujian nasional (UN) yang dimulai hari Senin-Rabu (7-9/5/2012) besok.
Mereka bakal mengerjakan tiga mata pelajaran dalam ujian akhir ini, yang meliputi Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Sebelumnya, naskah soal UN SD didistribusikan dari kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) ke rayon-rayon pada Minggu (6/5/2012).
Naskah soal tersebut dikirim ke 19 rayon yang ada di 19 kecamatan se-Boyolali. Soal-soal UN itu dikirim ke kantor UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah. Pengiriman naskah dari kantor Dikpora dijaga ketat oleh beberapa pihak. Antara lain, Dikpora, pihak UPT Dikdas LS, aparat kepolisian serta pengawas.
“Distribusi dilakukan pada Minggu mulai pukul 07.00 WIB ke-19 UPT Dikdas LS se-Kabupaten Boyolali,” papar Kabid SD Dikpora Boyolali, Darmanto saat ditemui wartawan akhir pekan kemarin.
Disebutkan ada sejumlah sekolah peserta UN yang penyelenggarannya bergabung dengan sekolah lain. Hal ini dikarenakan sebanyak sembilan sekolah tersebut tidak memenuhi syarat untuk menggelar UN.
Beberapa sekolah tersebut adalah MI Muhammadiyah Boyolali bergabung ke MI Muhyiddin Winong, MI Al Huda Slembi bergabung ke MI Jurug, MI Islamiyah Pologan bergabung ke MI Ma’arif Bangkok, SDIT Al Mannan bergabung ke SDN 1 Mojosongo, SDIT Al Hikam bergabung ke SDN 2 Banyudono. Selain itu, SDIP Al Madinah Cepogo bergabung ke SDN 2 Tumang, SDIT Al Falah Sambi ke SDN 2 Sambi, SD Muh PK Babadan ke SDN 3 Babadan dan SD Muh PK Sambi ke SDN 1 Sambi.
“Bergabungnya ke beberapa sekolah karena tidak terpenuhinya persyaratan seperti belum terakreditasinya sekolah. Tahun ini dua sekolah di Tlogolele bisa menggelar UN lantaran tahun lalu harus bergabung karena kondisi darurat,” tambahnya.
Lebih lanjut Darmanto menjelaskan UN tahun ini juga diikuti sebanyak tiga siswa SDLB. Satu siswa adalah tuna netra sedangkan dua lainnya adalah siswa tuli dan bisu. Ketiga siswa merupakan murid di SDLB Kecamatan Cepogo.