Soloraya
Jumat, 3 Mei 2013 - 17:19 WIB

UN SD 2013 : Pengawas Diimbau Bantu Peserta Isi Identitas

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tumpukan naskah soal UN SD terlihat di ruang penyimpanan kantor Dinas Pendidikan Sragen, Jumat (3/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani)

Tumpukan naskah soal UN SD terlihat di ruang penyimpanan kantor Dinas Pendidikan Sragen, Jumat (3/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani)

SRAGEN — Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013/2014, Suwardi, mengimbau pengawas ruang membantu peserta UN Sekolah Dasar (SD) mengisi identitas pada lembar jawab UN (LJUN). Hal itu disampaikan Suwardi usai menerima dan mengawasi kiriman naskah dan LJUN dari Kudus di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Jumat (3/5/2013).
Advertisement

Suwardi mengatakan evaluasi panitia UN tahun ajaran 2012/2013 masih menemukan kesalahan pengisian identitas peserta UN. Oleh karena itu, Suwardi mengimbau 2.042 orang pengawas ruang membantu peserta UN mengisi identitas pada LJUN. Suwardi menuturkan tidak segan memberikan sanksi kepada pengawas apabila tidak membantu peserta UN mengisi identitas.
“Sanksi ringan berupa penggantian pengawas. Tolong bantu peserta mengisi identitas. Hal itu paling penting. Saya minta kepala masing-masing sekolah mengingatkan pengawas soal tugas itu. Hal itu untuk mengurangi kesalahan pengisian identitas. Pengawas betul-betul meneliti identitas peserta,” kata Suwardi

Suwardi memaparkan sebanyak 14.966 siswa SD/MI akan melaksanakan UN, Senin-Rabu (6-8/5/2013). Sebanyak 640 boks naskah UN SD/MI/SDLB diterima Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Jumat sekitar pukul 04.30 WIB. Seluruh boks akan dibagikan kepada 635 SD/MI melalui 20 Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan di 20 kecamatan di Sragen, Sabtu (4/5/2013). Selanjutnya masing-masing sekolah akan mengambil naskah dan LJUN di UPTD Pendidikan di masing-masing kecamatan. Hal itu supaya masing-masing sekolah tidak terlampau jauh mengambil naskah dan LJUN. Pengiriman naskah dan LJUN dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan mengantisipasi kekurangan naskah dan LJUN karena jumlah peserta UN SD terlampau banyak.

“Kalau ada kekeliruan bisa diperbaiki. Naskah dan LJUN masing-masing sekolah sudah dikelompokkan di setiap kotak. Sekolah penyelenggara UN banyak maka naskah dan LJUN masing-masing sekolah dipisahkan supaya tidak salah,” imbuh dia.
Suwardi menjelaskan tensi UN SD cenderung lebih rendah dibanding UN SMP maupun SMA/SMK. Naskah UN SD tidak dibuat 20 soal berbeda melainkan seragam dan tidak menggunakan barcode. Namun jumlah dan mekanisme apabila soal dan LJUN cadangan kurang itu sama dengan UN SMP/SMA/SMK. “Hal yang berbeda adalah LJUN akan di-scan di Dinas Pendidikan. Selanjutnya hasil scan akan dilaporkan ke Provinsi.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : UN SD UN SD Di Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif