SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Lutfiah)

Ilustrasi (Lutfiah)

KLATEN–Sebanyak 20 siswa SMPN 4 Delanggu Klaten yang naskah Ujian Nasional (UN) mereka tertukar batal mengikuti ujian susulan untuk Mata Pelajaran IPA yang sedianya digelar Kamis (3/5/2012).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu orangtua siswa yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Solopos.com mengatakan, beberapa hari lalu semua orangtua 20 siswa SMPN 4 Delanggu tersebut sudah dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten.

Pada kesempatan itu, petugas dari Disdik Klaten menjelaskan bahwa 20 siswa tersebut tidak jadi diikutkan dalam ujian susulan untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Dalam pertemuan itu sudah disepakati demikian. Saat itu, petugas dari Disdik berjanji bahwa kebijakan itu tidak akan merugikan siswa yang naskah soalnya sempat tertukar,” ujar dia.

Diakui dia, kecerobohan yang dilakukan dua pengawas UN membuat semua orangtua siswa merasa waswas. Oleh sebab itu, orangtua siswa meminta jaminan bahwa anaknya bisa lulu UN untuk Mata Pelajaran IPA.

“Kekeliruan soal itu baru disadari setelah 90 menit. Waktu yang tersisa jelas tidak cukup untuk mengerjakan semua soal. Pokoknya kami tidak ingin dirugikan atas kecerobohan pengawas UN itu. Kalau sampai dirugikan kami tidak terima,” tegas dia.

Dia juga menilai sanksi yang diberikan kepada dua pengawas UN yang ceroboh itu terbilang ringan. Dua orang guru itu disanksi tidak boleh menjadi pengawas UN sampai pada waktu yang tidak bisa ditentukan. “Kecerobohan dua pengawas UN sudah membuat khawatir siswa, orangtua, dan pihak sekolah. Kalau hanya disanksi tidak bisa menjadi pengawas UN tentu masih ringan. Kami meminta Disdik memberikan sanksi yang lebih berat lagi,” kata dia.

Sementara itu, Kepala SMPN 4 Delanggu, Heru Purwanti saat ditemui Solopos.com di kantornya enggan berkomentar mengenai hal itu. “Maaf saya hanya menjalankan tugas dari atasan. Saya takut kena tegur atasan kalau sampai salah dalam berkomentar,” kata Heru.

Terpisah, Ketua Panitia UN pada Disdik Klaten, Wahono saat dihubungi via telepon genggamnya menjelaskan bahwa tidak adanya ujian susulan bagi 20 siswa SMPN 4 Delanggu merupakan kebijakan dari panitia UN tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Dia mengaku tidak mengetahui pertimbangan dari panitia UN Provinsi Jawa Tengah terkait tidak adanya ujian susulan bagi 20 siswa SMPN 4 Delanggu itu. Saat diminta tanggapan soal jaminan kelulusan UN yang diinginkan orangtua siswa SMPN 4 Delanggu, diapun tidak bisa menjawab.

“Itu domainnya provinsi. Kita tidak bisa memutuskan. Kami sudah memberitahukan kepada semua orangtua siswa,” kata Wahono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya