Underpass Makamhaji menjadi sorotan setelah beberapa hari tergenang air. Kini genangan telah surut.
Solopos.com, SUKOHARJO — 10 Warga yang mengatasnamakan Rakyat Pendukung Jokowi (RPJ) Soloraya menggelar unjuk rasa di Underpass Makamhaji di Kartasura, Sukoharjo, Kamis (30/4/2015). Aksi itu memicu kemacetan lalu lintas di underpass.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Pantauan Genangan air di dasar underpass sudah surut setelah ada penambahan tiga unit pompa air. Kerusakan jalan yang disebabkan munculnya sumber air baru juga sudah ditutup dengan beton dan pelat besi. Namun kelancaran lalu lintas itu terganggu setelah 10 warga datang untuk berunjuk rasa. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan kepada Presiden Jokowi supaya mengusut PT KAI yang dituding telah melakukan korupsi pembangunan underpass senilai Rp27 miliar. Sejumlah petugas Satlantas Polres Sukoharjo akhirnya memberlakukan sistem buka tutup jalur untuk mengurai kemacetan. Sebagian pengguna jalan juga dialihkan ke jalur-jalur tikus. “Kita menuntut pemerintah menyelesaikan pembangunan underpass sesuai nilai proyek Rp27 miliar. Jika tidak ada korupsi, warga akan dapat manfaat dari underpass,” kata peserta aksi, Syahroni, saat ditemui wartawan di lokasi.
Demontrasi yang dilakukan 10 warga itu berlangsung sekitar 45 menit. Mereka kemudian mendatangi tempat penyimpanan pompa air. Dalam orasinya, mereka menilai pembuangan air dari underpass setiap hari merupakan bentuk pemborosan. Menanggapi hal itu, Kasi Prasarana Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Tengah, Yus Rizal, mempersilakan warga berpendapat apa pun seputar Underpass Makamhaji.