SOLOPOS.COM - Dua pekerja memperbaiki amblesnya permukaan jalan untuk pengendara motor pada sayap barat bagian selatan Underpass Makamhaji, Senin (22/12/2014). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji bakal terus banjir jika tak segera diserahterimakan ke Pemkab Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Underpass di Makamhaji, Sukoharjo terus tergenang air hingga Senin (22/12/2014) meski publik tak henti mengeluhkan banjir itu. Apa pangkal masalahnya sehingga persoalan itu tak kunjung tuntas? Ini dia penjelasan Pemkab Sukoharjo selaku penguasa wilayah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo beralasan tak kunjung tuntasnya persoalan underpass di Makamhaji itu adalah karena Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku penanggung jawab proyek belum menyerahkan underpass itu kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Itulah pasalnya, Pemkab Sukoharjo tak bisa berbuat banyak.

Kepala Dishubinfokom Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin, menegaskan Pemkab Sukoharjo ingin lekas menyelesaikan masalah underpas, baik persoalan banjir maupun jalur sayap yang ambles. Namun, tegas dia, Dishubinfokom tidak dapat merealisasikan keinginan itu karena apabila nekat mengambil tindakan maka hal itu justru merupakan pelanggaran.

“Mau bagaimana lagi? Kami enggak bisa apa-apa. Kamis pekan lalu [18/12/2014] kami menemui Ditjen Perkeretaapian di Jakarta. Saya sudah menyampaikan seluruh masalah underpass. Saya juga sudah bertanya bagaimana kalau Pemkab yang mengatasi masalah itu. Ditjen tidak memperbolehkan karena underpass masih menjadi tanggung jawab mereka. Kalau kami nekat kami yang justru melanggar ketentuan,” terang Suseno.

Dobel Anggaran
Dia menerangkan anggaran perbaikan segala sesuatu yang menyangkut underpass sudah ada di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Apabila Pemkab memperbaiki kerusakan underpass, kata dia, anggaran akan diambilkan dari APBD. Artinya, kata dia, apabila Pemkab tetap mengeluarkan anggaran untuk perbaikan berarti bakal ada dobel anggaran.

“Kami hanya bisa berharap Ditjen Perkeretaapian segera mengatasi masalah underpass secepatnya. Kalau tidak bisa secepatnya paling tidak awal tahun depan ketika APBN sudah bisa digunakan,” imbuh Suseno.

Disinggung mengenai solusi jangka pendek yang bisa dilakukan Dishubinfokom, Suseno mengatakan sudah memasang rambu agar mobil tidak melintas di jalur sayap barat yang ambles. Selain itu dia mengimbau kepada pengguna jalan berhati-hati melewati underpass yang masih digenangi air.

Menurut Anggota Komisi III DPRD Sukoharjo, Parwanto Mulyo Saputro, masalah underpass mendesak diselesaikan. Dia menyadari eksekutif Pemkab belum bisa berbuat banyak karena Ditjen Perkeretaapian belum menyerahkan underpass kepada Pemkab. Dia mengaku sudah menghubungi Daops IV/Yogyakarta agar segera bertindak secara nyata untuk menjawab keluhan masyarakat.

“Daops/IV bilang akan mengganti mesin pompa yang rusak dan memperbaiki jalur sayap yang ambles, maksimal besok [Selasa]. Hari ini kayanya ada yang sudah ke lapangan untuk survei,” kata politikus PDIP itu saat dihubungi Solopos.com.

Terpisah, pemilik tempat usaha penjualan kijing/nisan di dekat lokasi jalur ambles, Supriyadi, 39, menginformasikan ada pihak yang menimbun lokasi ambles dengan material bekas tembok milik warga sekitar. Material yang digunakan cukup banyak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya