SOLOPOS.COM - Dua pengendara yang berboncengan melintas di dekat lokasi ambles di jalur sayap barat sisi selatan underpass di Gobayan RT 001/RW 011, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Minggu (21/12/2014). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO—Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo memunculkan masalah baru. Persoalan banjir di underpass tak kunjung mendapat solusi, kini jalur sayap barat sisi selatan ambles sedalam lebih dari 1,5 meter dan sangat membayakan pengguna jalan.

Pantaun Solopos.com, Minggu (21/12/2014), lokasi ambles berada tepat di sudut belokan jalur atau tak jauh dari tempat usaha jual nisan/kijing.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tanah yang ambles sedalam lebih dari 1,5 meter sepanjang lima langkah kaki orang dewasa dengan lebar tiga langkah kaki orang dewasa atau sampai di tengah jalur. Di lokasi tersebut terdapat rongga sepanjang lebih dari 0,5 meter.

Jalur aspal yang bawahnya berongga itu retak. Saat Solopos.com injak dengan kekuatan biasa aspal tersebut ambles. Di sekitar lokasi diberi palang bambu agar pengguna jalan tidak melintas di dekat lubang.

Selain di dekat sekitar lokasi, palang bambu juga terdapat di ujung jalur sisi utara. Warga memberi bambu itu agar mobil tidak dapat lewat di jalur.

Kendati ambles jalur tersebut tetap dapat dilewati sepeda motor. Hanya, para pengendara harus lewat satu persatu untuk menghindari lokasi ambles.

Salah satu karyawan toko sepatu di dekat lokasi, Agus, 24, saat ditemui Solopos.com menginformasikan jalur itu ambles sejak Jumat (19/12). Saat itu diameter ambles masih kecil dan tidak dalam.

Sehari kemudian diameter ambles sudah besar dan dalam. Dia tidak mengetahui penyebab lokasi itu ambles.

Kondisi tersebut terjadi pula di jalur yang sama tak jauh dari lokasi ambles di sudut belokan jalur itu. Jalur itu ambles dengan lebar sejengkal telapak tangan orang dewasa dengan panjang kurang lebih 150 meter.

Jalan yang ambles tepat di tengah jalur. Kondisi tersebut mengganggu arus lalu lintas. Para pengendara melaju dengan kecepatan sedang sambil menghindari lokasi yang ambles agar tidak terperosok.

Warga setempat, Indrianto, 59, saat ditemui Espos mengatakan jalur itu ambles sejak musim hujan tiba atau sebulan lalu. Menurut dia jalur kondisi tersebut membahayakan pengendara terutama saat hujan. Akumulasi air kala hujan menutupi lokasi ambles, sehingga membuat banyak pengendara terperosok.

“Berbahaya hlo ini, kalau dibiarkan terus bisa ambles lebih dalam dan semakin lebar. Bisa-bisa tembok underpass runtuh ke sisi utara dan membahayakan pengguna jalan di bawahnya,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya