Solopos.com, SUKOHARJO—Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, Ahmad Hufroni, menilai penggunaan pompa air merupakan satu-satunya cara efektif untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda underpass Makamhaji.
Demikian disampaikan Ahmad Hufroni saat dihubungi Solopos.com melalui ponselnya, Jumat (19/12/2014).
Hufroni menganggap penggunaan sistem pompa merupakan satu-satunya jalan keluar untuk mengurangi genangan air diunderpass Makamhaji.
“Sebaiknya ada pompa aktif dan ada pompa cadangan. Pompa cadangan bisa digunakan seandainya pompa aktif tidak mampu menyedot genangan air,” ujar Hufroni.
Ahmad Hufroni mengaku belum tahu pasti kondisi pompa yang digunakan untuk menyedot genangan air diunderpass Makamhaji.
Menurutnya, pengelolaan underpass Makamhaji bukan kewenangan DPU Sukoharjo. Namun, jika ada kerusakan pada pompa, kata Ahmad Hufroni, mestinya bisa segera diperbaiki dengan anggaran yang ada.
“Setiap pembangunan fasilitas umum, tentu sudah disertai dengan biaya operasional. Mestinya biaya operasional itu bisa digunakan untuk memperbaiki pompa yang rusak,” paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto belum bisa dimintai konfirmasi terkait masalah banjir di underpass Makamhaji tersebut.
Underpass yang dibangun dengan dana sekitar Rp27 miliar dari APBN itu sejauh ini masih dikelola langsung Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
Sejauh ini belum ada serah terima aset underpass Makamhaji dari Ditjen Perkeretaapian ke Pemkab Sukoharjo.