SOLOPOS.COM - Banjir di underpass Makamhaji, Sukoharjo, Jumat (19/12/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji, Sukoharjo masih menyisakan masalah. Salah satunya soal banjir. LSM mengancam akan melaporkan ke penegak hukum jika masalah tak kunjung teratasi.

Solopos.com, SUKOHARJO — Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM) Kartasura memberi tenggat hingga tujuh hari kepada Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, dan PT Dian Previta untuk mengatasi masalah banjir yang terus menggenangi Underpass Makamhaji.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jika dalam tujuh hari masalah banjir di Underpass Makamhaji belum terselesaikan, FPMM mengancam akan melaporkan kontraktor dan Ditjen Perkeretaapian ke aparat penegak hukum lantaran dituding melakukan pembiaran terhadap segala permasalahan yang terjadi di Underpass Makamhaji.

FPMM juga mengancam akan menutup Underpass Makamhaji jika persoalan banjir tidak juga teratasi.

“Permasalahan banjir sampai saat ini belum ada solusi. Kontraktor dan Ditjen Perkeretaapian terkesan melakukan pembiaran. Oleh sebab itu, kami akan minta aparat penegak hukum untuk mengusut masalah ini,” ucap Koordinator FPMM, Muhlis Joko Achmadi, dalam jumpa pers di RM. Bu Tum Makamhaji, Kamis (25/12/2014).

Selain masalah banjir, FPMM juga menyesalkan belum adanya pengaspalan di bekas jalan yang ambles di sayap barat bagian selatan underpass. Bekas jalan yang ambles itu sejauh ini hanya ditimbun dengan material bangunan.

FPMM juga mempermasalahkan patahnya besi penutup lubang drainase yang belum diperbaiki. Kondisi itu, menurut FPMM, akan membahayakan pengguna jalan.

“Kami ingin mengingatkan kembali janji dari kontraktor dan Ditjen Perkeretaapian yang menjamin tidak akan ada banjir di Underpass Makamhaji. Kenyataannya, keberadaan underpass itu bukan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan, tetapi justru menimbulkan banyak masalah baru,” ungkap Muhlis.

Juru bicara FPMM, Cucu Suryanto, mengatakan keberadaan Underpass Makamhaji justru menghadirkan banyak persoalan. Selain banjir, Underpass Makamhaji juga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, cukup banyak pengguna jalan yang terperosok ke lubang drainase yang tidak tertutup besi atau menabrak pembatas jalan di bagian tepi.

“Jika masalah ini tak kunjung dicarikan solusi, kami akan menggelar aksi di Underpass Makamhaji. Saat hujan nanti, kami akan menggelar mancing bersama dan mempertunjukkan aksi teatrikal. Kami juga akan menutup underpass daripada memakan korban. Aksi ini adalah bentuk kekecewaan kami kepada kontraktor dan juga Ditjen Perkeretaapian,” papar Cucu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya