Soloraya
Jumat, 31 Agustus 2012 - 21:06 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI: Masyarakat dan Kontraktor Capai Kesepakatan Sementara

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SUKOHARJO – Setelah sempat kecewa dengan pengerukan permukaan jalan secara mendadak oleh pihak kontraktor, sejumlah pemilik usaha di Makamhaji mengadakan pertemuan dengan kontraktor proyek underpass, Kamis (30/8/2012) malam. Hasil pertemuan tersebut antara lain kesepakatan sementara mengenai jam pengerjaan proyek.
Advertisement

Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu kedua belah pihak saling melakukan klarifikasi terkait peristiwa Kamis pagi. Pemilik usaha yang sebelumnya merasa dirugikan dengan adanya pengerukan jalan tersebut, meminta kejelasan mengenai rencana pembangunan beserta denah pengerjaan underpass selanjutnya. Pihak kontraktor yang diwakili kontraktor pelaksana, Sapto, kemudian menjelaskan garis besar rencana pembangunan melalui denah rencana pembangunan.

Menurut Sapto kepada Solopos.com, nantinya lebar jalur underpass berkisar 7,5 meter dengan menyisihkan 3 meter di sisi kiri dan kanan jalan utama untuk dibangun jalan sayap. “Di tepi kanan dan kiri underpass juga akan dibuat semacam saluran air kira-kira selebar 1,5 meter. Total seluruh lebar underpass sekitar 9 meter,” katanya.

Sapto menambahkan, diperkirakan pengerukan tanah akan dilakukan sejauh 145 meter ke arah timur, dan 160 meter ke sebelah barat perlintasan kereta api. “Tetapi perlu diketahui bahwa jarak tersebut dihitung dari boks underpass,” ujarnya. Saat dikonfirmasi mengenai jadwal pelaksanaan pembangunan, pihaknya mengaku tidak bisa memberikan keterangan secara rinci karena jadwal tersebut masuk dokumen kerahasiaan pihak kontraktor.

Advertisement

Terkait pelaksanaan pembangunan proyek, pihaknya meminta izin pemilik usaha agar dapat bekerja selama 24 jam, atau selama tiga sesi kerja, terhitung sejak pukul 07.00 WIB-pukul 24.00 WIB. Pemilik usaha yang juga mewakili warga sekitar merasa keberatan dengan hal tersebut, karena pertimbangan banyaknya anak balita di lingkungan mereka. “Bagi kami yang tidak punya anak balita tidak masalah, tetapi bagi orangtua yang memiliki anak balita pasti akan mengganggu istirahat mereka,” kata salah seorang pemilik usaha yang hadir pada rapat tersebut.

Setelah melalui proses dengar pendapat, untuk sementara disepakati waktu pengerjaan proyek hanya akan berlangsung selama dua sesi kerja, atau sejak pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sementara itu, pemancangan paku tiang penyangga disepakati hanya akan berlangsung pagi hingga sore hari.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif