SOLOPOS.COM - Puluhan karung berisi sedimen dari dasar penampungan air Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, menumpuk di pinggir jalan, Jumat (9/1/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji merupakan jalur vital yang kerap dilewati kendaraan. Setelah dikuras selama satu pekan, sedimen tempat penampungan air di sisi selatan Underpass Makamhaji masih tinggi.

Solopos.com, SUKOHARJO – Meski sudah satu pekan dikuras, sedimen berupa abu vulkanis dari Gunung Kelud di tempat penampungan air Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, masih tinggi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan di lokasi, Jumat (9/1/2015), empat pekerja dikerahkan untuk menguras tempat penampungan air di sisi selatan Underpass Makamhaji. Tempat penampungan air itu berukuran 4 meter x 4 meter dengan kedalaman sekitar 2,75 meter.

“Sudah sepekan kami menguras endapan abu vulkanis itu. Tapi, endapan itu masih banyak. Mungkin masih ada 50% endapan yang masih di dalam penampungan,” jelas Sutrino, 30, pekerja yang ikut menguras penampungan air di Underpass Makamhaji saat ditemui di lokasi.

Dalam sehari, Sutrisno dan tiga temannya mampu mengangkat sekitar 50 karung berisi sedimen dari tempat penampung air Underpass Makamhaji.

“Pengerukan sedimen memang kurang optimal. Air dari sumber terus mengalir, sementara dua pompa yang dihidupkan tak mampu bekerja dengan baik untuk menyedot air. Kalau air semakin tinggi, kami tentu makin kesulitan menguras sedimen,” paparnya.

Bambang, pekerja lain, mengatakan tinggi sedimen dari dasar penampungan air saat ini tersisa sekitar 75 cm. Sebelum dikeruk, ketinggian sedimen mencapati sekitar 1,5 meter.

Petugas jaga Underpass Makamhaji, Shofrony, mengatakan pengerukan sedimen akan terus dilakukan hingga penampungan air benar-benar bersih.

Dia mengakui hanya ada dua mesin pompa yang bisa digunakan untuk menguras air di tempat penampungan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya