SOLOPOS.COM - Bangunan bekas sekolah yang terdapat tepat di sisi proyek pembangunan underpass Makamhaji. Pagar bangunan itu terancam ambrol jika kondisi tanah yang menjadi labil di sisi lokasi penggalian terus terguyur air hujan. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Pekerja proyek underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, sedang beraktivitas di salah satu bagian proyek itu, Minggu (20/1/2013). Penggalian tanah di lokasi itu telah menyebabkan pagar tembok bangunan bekas sekolah yang terlihat di latar belakang terancam ambrol. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

SUKOHARJO — Sebuah bangunan tua bekas sekolah MI Muhammadiyah di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, terancam ambrol akibat proyek penggalian untuk proyek jalan lintas bawah tanah atau underpassa. Saat ini pintu pagar bangunan tua itu sudah ambrol.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com di lokasi proyek pembangunan underpass, Minggu, bangunan tua itu berada di sebelah selatan dekat gapura Makamhaji. Jalan itu biasanya digunakan para pengguna jalan untuk ke Pasar Gawok. Satu pintu pagar sudah ambrol lantaran pembangunannya sangat mepet dengan pagar bangunan. Pagar berwarna hijau yang berdekatan dengan pembangunan proyek itu juga terancam ambrol dan sudah terlihat fondasinya.

Meskipun pintu sudah ambrol, namun sejumlah pekerja masih meneruskan pembangunan jalan. Beberapa pekerja tampak memasang besi di dalam tanah. Sebagian pekerja mengatakan, pintu tersebut bisa ambrol lantaran kondisi tanah yang menopang fondasi pintu pagar sangat labil sehingga tanah tersebut longsor.

Kepala Desa Makamhaji, Zaenuri, mengatakan meskipun bangunan tersebut sudah tidak digunakan sebagai tempat belajar mengajar, namun bangunan itu masih sering digunakan untuk pengajian. “Sudah lebih dari tujuh tahun sudah tidak digunakan sebagai tempat mengajar karena sekolahan kolaps. Sebagai gantinya, bangunan itu digunakan untuk pengajian,” ujar Zaenuri. Selain itu, imbuhnya, pembangunan proyek di sebelah selatan itu juga dinilai menyalahi maket awal pembangunan underpass. Pasalnya pengerukan tanah di sebelah selatan itu tidak sampai mepet dengan pagar bangunan. Namun fakta berkata lain. Pengerukan tanah sangat mepet dengan pagar bangunan. “Kami akan berkoordinasi lagi dengan pihak pelaksana proyek terkait hal ini,” ujar Zaenuri.

Sementara itu, salah satu warga setempat yang tak mau disebut namanya, mengatakan jauh hari sebelum pembagunan proyek itu dilakukan, sudah ada jadwal rutin pengajian selapanan. Ia mendesak kepada pelaksana proyek agar secepatnya bisa menyelesaikan pembangunan proyek underpass. “Kalau pembangunannya molor, maka kerugian bagi warga dan pengguna jalan akan semakin besar, sebab akses jalan masuk tidak ada,” paparnya.

Bangunan bekas sekolah yang terdapat tepat di sisi proyek pembangunan underpass Makamhaji. Pagar bangunan itu terancam ambrol jika kondisi tanah yang menjadi labil di sisi lokasi penggalian terus terguyur air hujan. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Sementara itu, pelaksana pembangunan proyek underpass Makamhaji, Sapto, mengatakan pihaknya memang mengeruk tanah hingga ketinggian tiga meter dari permukaan jalan. Ia menampik bahwa pembangunan itu menyalahi aturan, sebab pihaknya menyelesaikan pembangunan sesuai dengan gambar yang ada.

Ia mengaku sudah mengomunikasikan hal itu kepada warga. “Secara otomatis sudah dari dulu kami koordinasikan. Karena pembangunan terlebih dahulu fokus pada terowongan di sebelah barat dan timur, maka sementara yang sebelah selatan belum dikerjakan dulu. Baru beberapa pekan ini mulai dikerjakan,” ujar Sapto saat dihubungi Solopos.com. Soal pelebaran jalan dan pembebasan tanah di atas pembagunan underpass, sambung Sapto, itu akan dikelola oleh Pemkab Sukoharjo. “Yang saya tahu kalau terjadi penyempitan jalan yang di atas, itu sudah urusan pemda dan itu program jangka panjang pemda,” terang Sapto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya