Soloraya
Rabu, 8 Mei 2013 - 16:48 WIB

UNDERPASS SOLO : DPRD Minta Jangan Paksakan Proyek Underpass di 2014

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi proses pengerjaan underpass Makamhaji beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Kalangan DPRD Solo menilai pembangunan underpass Purwosari dan pengembangan underpass viaduk Gilingan tak memungkinkan dilaksanakan di 2014. Persoalan nonteknis dari pembangunan tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih ketimbang memaksakan pembangunan sesegera mungkin.

Advertisement

“Semestinya rencana itu ditajamkan lagi. Kami berharap Dishubkominfo membentuk tim besar untuk mengkaji lebih mendalam. Proses itu tentu memerlukan waktu, 2014 tidak mungkin melaksanakan proyek itu. Daripada dipaksakan di 2014 tetapi banyak kekurangan,” kata Ketua Komisi III, Honda Hendarto, Rabu (8/5/2013), di DPRD Solo.

Honda mengungkapkan pertimbangan terkait nasib tanah warga yang bakal tergusur proyek itu perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah selain persoalan sosial lainnya. “Sekarang lihat di Purwosari, dari sisi nonteknis di sana persoalan ekonomis besar sekali. Kami setuju ada upaya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Tetapi, lebih baik dimatangkan lagi, dilakukan kajian secara komprehensif betul,” tegas dia.

Diakuinya, kendaraan nonmotor seperti becak dan sepeda angin perlu mendapat solusi dari pembangunan underpass. Lantaran hal tersebut, pihaknya berharap underpass Makamhaji yang saat ini sudah dioperasionalkan bisa menjadi bahan kajian sebelum underpass Purwosari dibangun.

Advertisement

“Underpass Makamhaji kan bisa dijadikan bahan studi banding. Bagaimana letak persoalan di sana, kan bisa bercermin dari persoalan di sana.”

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, menuturkan underpas maupun fly over menjadi pilihan terbaik mengatasi persoalan kepadatan arus lalu lintas di perlintasan kereta api. Hal itu juga sesuai amanat UU No 13/1992 yang kini diperbarui dengan UU No 23/2007 tentang Perkeretaapian.
“Saya kira itu pilihan terbaik membantu melancarkan arus lalu lintas di perlintasan kereta api. Tetapi ini tidak menjamin bisa mengatasi macet,” urainya.

Disampaikannya, sebelum proyek direalisasikan semestinya pemkot perlu berkaca dari proyek pembangunan underpass Makamhaji yang kini sudah dioperasionalkan.

Advertisement

Ditambahkannya, untuk persoalan teknis sistem drainase perlu mendapat perhatian agar tak ada genangan yang justru menimbulkan persoalan baru.  “Pompa harus difungsikan secara optimal. Kalau rusak, tentu akan terjadi genangan yang menyebabkan arus lalu lintas terganggu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif