Soloraya
Rabu, 4 April 2012 - 16:11 WIB

UNDERPASS: Studi Pembangunan Underpass Dimulai Juni

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - UNDERPASS -- Sebuah underpass di Jakarta. Jalan lintas bawah tanah seperti ini juga akan dibangun di Solo, khususnya di simpang perlintasan kereta api untuk memperlancar arus lalu lintas. (foto.vivanews.com)

UNDERPASS -- Sebuah underpass di Jakarta. Jalan lintas bawah tanah seperti ini juga akan dibangun di Solo, khususnya di simpang perlintasan kereta api untuk memperlancar arus lalu lintas. (foto.vivanews.com)

SOLO – Studi pembangunan underpass di Kota Solo diperkirakan terlaksana bulan Mei 2012 mendatang. Hasil studi itu akan menjadi salah satu bahan pembuatan detail engineering design (DED) jalan di bawah tanah yang akan dibangun di lima titik di Solo.
Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Sudrajad mengemukakan saat ini persiapan studi untuk pembangunan underpass tersebut sedang dalam tahap lelang oleh pemerintah pusat.

Pemkot Solo telah mengajukan lima proyek underpass yang disetujui pemerintah pusat. Selain di Purwosari, ada empat perlintasan kereta api (KA) lainnya yang bakal dibangun terowongan yaitu di Manahan, viaduk di Gilingan, Pasar Nongko dan Ledoksari. ”Menurut informasi, saat ini pemerintah pusat sudah mulai memroses lelang untuk studi pembangunan underpass tersebut,” ungkap Yosca, Rabu (4/4/2012).

Yosca menjelaskan studi pembangunan underpass tersebut akan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat tahun ini. Sedangkan untuk realisasinya, diharapkan bisa tahun 2013 mendatang. Namun untuk besarannya, Yosca mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti karena hal itu harus mengacu pada DED. Studi dan pembuatan DED oleh pemerintah pusat itu nantinya juga dibantu oleh Pemkot Solo, khususnya untuk analisis mengenai dampak lalu lintas (Amdal Lalin).

Advertisement

”Nantinya ada tim dari Pemkot yang mendampingi tim pemerintah pusat. Tim itu antara lain terdiri atas unsur Dishubkominfo, Bappeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah), DPU (Dinas Pekerjaan Umum), DTRK (Dinas Tata Ruang Kota) dan beberapa instansi terkait lainnya,” terangnya. Lebih lanjut Yosca mengatakan, underpass akan menjadi solusi masalah kemacetan yang kerap terjadi di perlintasan KA. Dia mencontohkan, dengan volume kendaraan mencapai 2.000 unit/jam di Purwosari, hampir selalu terjadi antrean panjang kendaraan ketika ada KA melintas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif