Soloraya
Rabu, 2 Oktober 2019 - 10:15 WIB

Underpass Transito akan Dibangun Bareng Flyover Purwosari Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rel kereta api di kawasan Jl Transito, Laweyan, Solo. (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan underpass atau lintas bawah Jl. Transito Laweyan Solo dianggarakan pada rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) Kota Solo 2020. Anggaran yang dibutuhkan untuk bangunan pendamping flyover Purwosari itu mencapai Rp5 miliar.

Kontruksi tiang penyangga rel kereta api menyedot pembiayaan terbesar. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki kontruksi berspesifikasi khusus untuk mengamankan perjalanan kereta api.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Endah Sitaresmi, mengatakan pembangunan kemungkinan dilaksanakan berbarengan dengan flyover Purwosari.

“Membangun underpass rel yang masih aktif sangat rumit. Kami sebelumnya belum pernah merancang desain itu. Saat mengurus perizinan, kami diarahkan mendesain kontruksi penyangganya sekalian. Ternyata enggak boleh menghentikan perjalanan kereta api sama sekali dan harus benar-benar sesuai standar mereka,” kata dia, Jumat (27/9/2019).

Penyangga rel kereta api itu dipasang sementara saat pembangunan underpass Transito Solo berlangsung. Saat kontruksi underpass Transito Solo selesai dikerjakan, penyangga tersebut bakal dilepas.

Advertisement

“Penyangga ini berfungsi sebagai pengaman. Saat kereta api lewat, perjalanan harus tanpa gangguan sama sekali. Tidak boleh anjlok, tidak ada jadwal terganggu. Jadi, seolah-olah di bawah rel itu sedang tidak ada pembangunan,” jelas Sita, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan (DPUPR) Kota Solo, Joko Supriyanto, mengatakan underpass Transito Solo memiliki lebar enam meter dengan akses pejalan kaki selebar setengah meter di masing-masing sisi. Tinggi underpass sekitar 2,7 meter dengan panjang 18 meter.

Pemkot bermaksud memfungsikan jalur bawah tanah itu untuk memecah arus bagi pengendara motor dan kendaraan tidak bermotor. Lokasi pembangunan lintas bawah adalah bekas perlintasan sebidang yang sudah ditutup warga sejak akhir 1990-an.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif