SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Puluhan unggas milik sejumlah warga di Desa Karangkendel, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali ditemukan mati mendadak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Peristiwa itu terjadi tepatnya di beberapa dukuh di Musuk seperti Ketabang Kulon dan Ketabang Wetan pada beberapa hari terakhir.

“Peristiwa ini terjadi beberapa hari lalu. Puluhan unggas mati mendadak di Musuk dan belum bisa dipastikan penyebabnya. Unggas yang masih hidup kita karantina untuk diamati lebih lanjut apa juga akan mengalami hal yang sama,” papar Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Darsono saat ditemui wartawan di sela acara di UPTD Peternakan, Penggung, Boyolali Kota, Kamis (12/4/2012).

Diakui, kematian unggas ini belum diketahui penyebabnya. Selain itu, petugas belum sempat melakukan rapid test karena seluruh unggas yang mati telah dikuburkan oleh pemiliknya. Sebab, rapid test hanya dapat dipergunakan selama enam jam pasca kematian unggas.

Menurutnya, unggas  yang mati mendadak terdiri dari ayam kampung dan bebek. Kematian unggas itu antara lain dialami sejumlah warga di Ketabang Kulon. Dilaporkan, unggas milik Pukinah yang berjumlah 3 ekor mati semua.

Sedangkan, unggas milik Giami Mitro Senen sebanyak 18 ekor mati 15 ekor. Yohanes Sriyono yang mempunyai unggas 16 ekor mati 15 ekor dan milik Hadi sejumlah 26 ekor mati 25 ekor.

“Petugas Disnakan telah kami tugaskan langsung untuk mengecek ke lokasi di beberapa dukuh. Mereka juga sudah menyemprot kandang kandang milik penduduk. Penyemprotan itu dilakukan dilakukan dengan zat disinfektan,” tambahnya.

Salah satu petugas Participatory Desease Suvilence Response (PDSR) Disnakan Boyolali, Wiwik menambahkan puluhan unggas yang ditemukan mati mendadak tersebut antara lain terdapat di Dukuh Tabang Kulon dan Tabang Wetang, Desa Karanggkendal Kecamatan Musuk. Sementara dari  pengakuan salah satu pemilik unggas mengatakan sebelum ayamnya mati mendadak, hewan itu mulutnya mengeluarkan darah dan badannya memerah. Pada pagi hari unggas miliknya sehat namun mendadak mati.

“Kita belum tahu karena apa penyebabnya. Oleh karena itu, unggas yang kita karantina selama tiga pekan kita amati dan teliti apakah juga mengalami hal sama. Selain itu, kami juga melakukan pembersihan sanitasi atau biosekuriti di lingkungan sekitar,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya