Soloraya
Sabtu, 28 Mei 2011 - 09:36 WIB

Ungkap kematian Nur Iman, FPI bentuk tim pencari fakta

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Solopos.com)–Front Pembela Islam (FPI) Solo membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap kebenaran fakta atas meninggalnya seorang pedagang, Nur Iman dalam penyergapan teroris, Sabtu (14/5/2011) lalu.

FPI mensinyalir Nur Iman sengaja dibunuh lantaran berkapasitas sebagai saksi mata atas tewasnya dua teroris di Gang Kantil II, Sanggrahan, Grogol itu. “Yang dibunuh, pasti pembunuhnya ada. Selama ini janggal sekali, ada yang bilang yang membunuh (NurIman-red) Sigit Qurdowi dan sebagainya, semua hanya prediksi,” kata Ketua FPI Solo, Khoirul saat mengunjungi istri Nur Iman, Waliyem, 38, di kediamannya Jl Kanthil III RT 2/RW III, Dukuh Dukuh, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jumat (27/5/2011) siang.

Advertisement

Kepada Espos, Khoirul mensinyalir Nur Iman tewas karena tembakan Densus 88. Untuk itu, tim pencari fakta dinyatakannya mulai bekerja bersamaan dengan kunjungannya saat itu. “Intinya kami akan menguak kebenaran ini. Iman bukan dianggap teroris dan ada penekanan hal yang janggal. Kelihatan tidak profesional dan sedikit menutupi. Tidak ada target kapan tim pencari fakta ini selesai bekerja,” jelasnya.

Sementara Ketua Peradi Solo, Taufiq yang mendampingi Khoirul saat itu, mengatakan, dirinyalah yang akan menjadi ketua tim pencari fakta tersebut. Taufiq dan Khoirul didampingi sejumlah anggota FPI saat itu menyatakan kesediaan diri untuk memberi bantuan hukum terhadap Waliyem. Namun secara spontan, Waliyem menyatakan tak bersedia mendapat pendampingan hukum. “Saya sudah ikhlas dan ingin menenangkan diri. Pusing, memilih mengurus anak-anak saja. Itu sudah takdir,” jawabnya.

(ovi)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : FPI Nur Iman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif