SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah saat diwawancarai wartawan di Omah Rayap, Selogiri, Jumat (6/10/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Penyebab kebakaran yang meluluhlantakkan sebagian besar bangunan Pasar Slogohimo, Wonogiri, pada Kamis (28/9/2023) lalu, sudah mulai menemui titik terang. Kebakaran pasar itu diduga karena korsleting listrik di salah satu kios.

Hal itu disampaikan Kepala Polres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, kepada wartawan di Omah Rayap, Wonogiri, Jumat (6/10/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia menjelaskan dari hasil olah tempat kejadian perkara oleh tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Wonogiri penyebab kebakaran Pasar Slogohimo diduga karena korsleting listrik.

“Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi yang ada di sana, sementara ini penyebabnya [kebakaran] dari korsleting listrik. Jadi tidak ada sama sekali unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut,” kata Andi.

Dia menyebut korsleting listrik yang memicu kebakaran itu terjadi di salah satu kios dalam Pasar Slogohimo, Wonogiri. Dia belum bisa memastikan kios itu menjual produk apa.

Namun yang jelas di dalam kios tersebut terdapat barang mudah terbakar seperti kayu dan ditemukan bekas minyak yang mudah terbakar. 

Andi menyampaikan berdasarkan laporan Labfor Polda Jawa Tengah, instalasi listrik di pasar itu tidak sesuai dengan standard operating procedure (SOP).

“Ada tumpah tindih [kabel], ada sambungan-sambungan. Nah itu yang menjadi penyebab sementara ini yaitu korsleting listrik. Ini baru tahapan awal, nanti hasil final akan kami sampaikan,” ujar dia.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, juga menyebut penyebab kebakaran Pasar Slogohimo diduga karena korsleting listrik di kios bagian pasar dalam yang menjual alat-alat elektronik.

Revitalisasi Pasar

Pemkab Wonogiri bakal membangun pasar darurat di desa/kelurahan sekitar pasar tersebut. Tetapi belum bisa dipastikan kapan pembangunan itu bakal dimulai.

Dalam waktu dekat ini Pemkab Wonogiri bakal mengumpulkan para warga korban kebakran Pasar Slogohimo untuk menyamakan persepsi soal musibah itu terlebih dahulu.

Selain itu para pedagang akan diajak berembuk ihwal pembangunan pasar darurat sekaligus menghitung nilai kerusakan akibat kejadian kebakaran itu.

“Soal kepastian pasar darurat kapan dibangun dan lokasinya di mana, tunggu nanti setelah kami berdiskusi dengan para pedagang terdampak,” kata Joko Sutopo. 

Dia melanjutkan lokasi pasar darurat belum bisa dipastikan tetapi sudah ada beberapa opsi, misalnya di Lapangan Kelurahan Bulusari atau di halaman depan Pasar Slogohimo.

Diperlukan kajian dan inventarisasi pedagang yang terdampak sebelum memastikan lokasi pasar darurat. Pembangunan pasar darurat itu akan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT).

Namun, dia juga belum bisa memastikan nilai anggaran tersebut. Menurut dia, dengan kondisi pasar yang luluh lantak, Pasar Slogohimo perlu direvitalisasi untuk bisa ditempati kembali menjadi pasar tradisional.

Tetapi hal itu tidak bisa dilakukan pada 2023 ini karena semua pos anggaran tidak memungkinkan. Kemungkinan revitalisasi Pasar Slogohimo baru bisa dilaksanakan pada 2024 mendatang.

“Tidak mungkin tahun ini. Mungkin 2024 nanti. Dengan kondisi pasar yang seperti itu, butuh anggaran yang cukup besar, minimal ya Rp15 miliar. Nanti bisa minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pusat sekalian,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya