SOLOPOS.COM - Pohon natal dari mika plastik yang berada di Gereja Kristen Jawa Sragen. Foto diambil Jumat (23/12/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SRAGEN — Pohon natal selalu menjadi ikon perayaan Natal umat Nasrani.

Biasanya pohon natal dibuat dengan pohon cemara dan dihiasi dengan pernik-pernik lain, namun berbeda dengan pohon natal yang berada di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Sragen yang terletak di Jl. Sukowati.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Halaman depan GKJ Sragen dihiasi dengan pohon natal yang terbuat dari plastik bekas. Pohon natal tersebut kurang lebih setinggi 4 meter. Pohon natal sendiri merupakan tradisi yang melambangkan suka cita dalam menyambut kelahiran Yesus.

Hal ini diungkapkan oleh Pendeta Yemima Widi Nurani, saat ditemui Solopos.com di sela-sela persiapan perayaan Natal di GKJ Sragen pada, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga: 700 Anggota Banser NTT Siap Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru

“Sebenarnya tradisi membuat pohon natal unik itu sudah dari tahun ke tahun, dan itu inisiatif dari para pemuda dewasa, tahun ini temanya dari mika plastik. Sudah pernah dari botol air minum bekas, payung, kipas, sudah pernah dari plastik bekas, dan kebetulan tahun ini pakai mika. Kalau dilihat malam hari lebih meriah karena lampu hiasan menyala,” terang Pendeta Yemima.

Ia mengatakan pohon natal tersebut melambangkan suka cita, serta arti pohon natal atau pohon terang itu sendiri melambangkan Yesus yang kuat, gagah perkasa, dan kokoh. Maka dipilihlah pohon pinus yang terkenal kuat segala musim.

“Untuk pengerjaan pohon natal dari mika plastik tersebut butuh waktu sekitar tiga pekan, dipersiapkan secara bersama-sama, karena sudah ada rangkanya tinggal pasang saja, memang sulit pengerjaannya karena tinggi,” ujar Pendeta Yemima.

Ia mengatakan bahwa memang ikon pohon natal yang terbuat dari bahan unik sudah menjadi ikon di GKJ Sragen setiap kali Natal.

Baca Juga: Jelang Natal, Ganjar Pranowo Dampingi Anak-Anak Nyanyikan Lagu Rohani di Solo

Pohon natal dari mika plastik tersebut sebagain sebagian dibuat barang bekas, untuk memanfaatkan limbah juga. Namun untuk mika merupakan barang baru, beberapa pelengkap pohon natal banyak yang berasal dari bahan bekas, daur ulang, karena memang di GKJ mempunyai bank sampah.

“Tahun ini sudah dibuka selebar-lebarnya, sehingga untuk daya tampung sekitar 450 orang. Jemaat akan akan hadir kemungkinan 1.000 orang karena mungkin berasal dari pendatang, sehingga kami pasang tenda supaya biaa menampung semua jemaat. Karena tidak dilaksanakan secara luring selama tiga tahun, tentu dinantikan, selain untuk momen berkumpul bersama keluarga, memang Natal bisa jadi penanda kasih karunia Allah. Jadi harus disambut dengan suka cita,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya