SOLOPOS.COM - Personel deep Purple bersama promotor. (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO —Terdapat cerita unik jelang konser Deep Purple yang akan digelar di Kota Solo pada Jumat (10/3/2023) Malam. Founder Rajawali Indonesia atau promotor konser, Anas Syahrul Alimi, menceritakan penonton konser Deep Purple justru lebih menyerbu tiket seat daripada tiket festival.

Padahal yang biasanya ramai diburu oleh para penonton pada umumnya adalah tiket festival. Kejadian ini diakui Anas cukup diluar ekspektasi mereka.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jadi kalau pertunjukan musik rock biasanya yang festivalnya paling banyak, ternyata kemarin yang sold out malah yang kursi,” ujar dia saat jumpa pers di Hotel Alila, Kamis (9/3/2023).

Seluruh tiket seat sudah sold out, kata Anas, para penonton bisa membeli tiket on the spot besok untuk yang kategori festival dan tribun seat. Anas menyebutkan masih ada sekitar 1.000 lembar tiket untuk itu.

Menurut Anas, para penonton Deep Purple kali ini dinilai banyak diikuti oleh para orang tua yang notabenenya ingin bernostalgia bersama Deep Purple pada era 1975-an.

“Penontonnya ternyata banyak yang sepuh, karena ingin mengulangi peristiwa [sekitar 1975-an],” papar dia.

Akhirnya pihak penyelenggara mencoba mengurangi kapasitas festival dengan mengadakan tribun seat. Lokasi tribun seat ini berada selantai dengan festival, namun seat atau kursinya diberi tambahan panggung sehingga lebih tinggi permukaannya dibandingkan festival.

“Jadi [tribun seat] duduk di belakang festival persis,” kata dia.

Adapun kuota tribun seat lebih sedikit dibandingkan dengan kuota festival. Lebih lanjut, pengamat musik pop rock sekaligus Dosen Universitas Negeri Sebelas Maret, Gombloh, mengatakan peminat festival yang sepi tersebut bisa jadi karena perbedaan generasi dan segmen lagu yang dibawakan.

“Boleh jadi gitu. Ini yang membedakan misal dengan Dream Theater di Manahan dulu. Dream Theater memiliki segmen yang lebih khusus bukan pada usia dan kelas sosial,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis  (9/3/2023).

Ketika dibandingkan dengan segmen musik yang dibawakan Dream Theater. Musik Dream Theater lebih pada genre musik progresif, tua, muda, milenial. Sementara, para orang tua yang menonton konser kali ini adalah penyuka musik jenis progresif rock, kata Gombloh, Otomatis mereka akan menyambut datang konser Deep Purple.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya