Soloraya
Senin, 19 Desember 2022 - 20:21 WIB

Unik, Pertunjukan Musik Kasidah Bakal Meriahkan Perayaan Natal di Boyolali

Nimatul Faizah  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu-ibu membawakan lagu-lagu kasidah. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solopos.com, BOYOLALI – Perayaan Natal 2022 oleh gabungan jemaat gereja di Boyolali rencananya bakal dimeriahkan oleh pertunjukan musik kasidah.

Rencananya, perayaan Natal gabungan gereja se-Kabupaten Boyolali itu diselenggarakan di Gedung Cendana pada Senin (26/12/2022). Perayaan Natal gabungan gereja ini bakal dihadiri antara 2.000–3.000 jemaat.

Advertisement

Penyelenggara Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Widihantara, mengatakan perayaan Natal gabungan tersebut akan menonjolkan unsur toleransi dengan mengusung tema kerukunan umat beragama untuk Indonesia hebat. Grup musik kasidah yang bakal memeriahkan perayaan Natal itu berasal dari Karanggede. Walau kerap membawakan lagu-lagu bertema islami, grup musik kasidah itu bakal menghibur ribuan jemaat yang merayakan Natal di Gedung Cendana Boyolali.

“Perayaan Natal tingkat kabupaten itu ada dua yang sudah melaporkan ke Kementerian Agama yaitu 26 Desember pukul 14.00 WIB ada perayaan gabungan gereja se-Kabupaten Boyolali di Gedung Cendana dengan total 2.000–3.000 jemaat. Yang kedua adalah perayaan Natal TNI, Polri, BUMD, dan BUMN yang direncanakan pada 7 Januari 2023, biasanya di Semar Resto, dan juga dihadiri sekitar 3.000 jemaat,” tutur Widihantara saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (19/12/2022).

Advertisement

“Perayaan Natal tingkat kabupaten itu ada dua yang sudah melaporkan ke Kementerian Agama yaitu 26 Desember pukul 14.00 WIB ada perayaan gabungan gereja se-Kabupaten Boyolali di Gedung Cendana dengan total 2.000–3.000 jemaat. Yang kedua adalah perayaan Natal TNI, Polri, BUMD, dan BUMN yang direncanakan pada 7 Januari 2023, biasanya di Semar Resto, dan juga dihadiri sekitar 3.000 jemaat,” tutur Widihantara saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (19/12/2022).

Sementara itu, pendeta muda Gereja Sidang Jemaat Allah Immanuel Boyolali, Kris Handika, mengungkapkan pelaksanaan ibadah natal di gerejanya tetap memperhatikan prokes dan akan dibagi menjadi dua kloter. Kris menyebutkan pembagian kloter tersebut untuk mengurangi kerumunan mengingat masih banyak orang yang sakit dan pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, DPUPR Solo Kerahkan Tim Sapu Lubang Sisir Jalan Rusak

Advertisement

Ia menjelaskan jika kereta sinterklas di kutub ditarik oleh rusa, akan tetapi di Boyolali akan ditarik sapi-sapi milik komunitas sapi ongol. “Untuk personel keamanan kami sendiri ada lima orang, kemudian sudah juga berkoordinasi dengan Polres, Polsek, dan Kodim. Untuk personel mereka kurang lebih 10 orang,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 70 gereja yang terdiri 67 gereja Kristen dan tiga gereja Katolik akan menggelar perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Aturan terkait penanggulangan wabah Covid-19 dirasa lebih longgar sehingga jemaat dipersilakan menggelar kegiatan perayaan Natal secara luring.

Baca Juga: Aturan Longgar, 70 Gereja di Boyolali Bakal Selenggarakan Ibadah Natal 2022

Advertisement

Penyelenggara Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Widihantara, menyatakan total ada 16.041 jemaat Kristen dan 8.651 jemaat Katolik yang ada di Boyolali. “Di Boyolali ada 181 gereja untuk Kristen. Namun, yang menyelenggarakan perayaan Natal dan Tahun Baru hanya 67, alasannya karena 181 itu terdiri dari gereja besar atau induk dan cabang. Kalau dimisalkan di muslim itu ada masjid agung, masjid ageng, terus yang kecil-kecil itu seperti musala dan langgar,” ujarnya saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Senin (19/12/2022).

Ia menambahkan untuk gereja Katolik di Boyolali total ada 18 dan yang merayakan Natal ada tiga gereja. Para jemaat akan menggelar ibadah di gerejanya masing-masing pada Sabtu malam dan Minggu pagi (24–25/12/2022). Untuk ibadah Tahun Baru 2023, tuturnya, akan dilaksanakan pada Sabtu (31/12/2022) malam dan Minggu pagi (1/1/2023).

Widi mengungkapkan pelaksanaan ibadah natal tahun ini berbeda dengan 2021 karena terasa lebih longgar. Ia mencontohkan pada 2021 hanya ada 43 gereja Kristen dan 2 gereja Katolik yang melaksanakan ibadah perayaan Natal.

Advertisement

Baca Juga: Manajemen Mal di Sukoharjo Ingin Pesta Kembang Api Dibolehkan saat Tahun Baru

Tak hanya itu, pembatasan dan pengetatat mobilitas warga pada 2021 juga masih dilakukan sehingga tidak memungkinkan jemaat Kristen dan Katolik yang berada di luar Boyolali untuk mudik. Ia pun memprediksi dengan kelonggaran yang ada membuat perayaan ibadah Natal di Boyolali lebih ramai.

“Pada Natal tahun kemarin juga ibadahnya dibatasi minimal 10 tahun maksimal 50 tahun sehingga yang di luar itu harus zoom atau daring. Nah, kalau tahun ini kan enggak ada pembatasan seperti itu,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif